Seorang pejabat pertahanan Amerika menyatakan bahwa militer Amerika telah menarik sejumlah perangkat keras militer mereka dari Suriah.
“Saya dapat mengkonfirmasi perpindahan peralatan dari Suriah. Untuk alasan keamanan, saya tidak akan memberikan perincian lebih lanjut saat ini”, kata pejabat itu seperti dikutip kantor berita AFP dan dikutip Sputnik Jumat 11 Januari 2019.
Pernyataan itu muncul setelah CNN mengutip seorang pejabat pemerintahan Trump yang mengatakan bahwa “beberapa kargo [AS] telah bergerak” dari Suriah.
Sementara itu, koalisi pimpinan Amerika dilaporkan telah mengatakan bahwa mereka telah “memulai proses” “penarikan dari Suriah” tetapi bahwa mereka tidak akan “membahas jadwal waktu tertentu, lokasi atau pergerakan pasukan.”
Perkembangan dilaporkan mengikuti laporan yang diterbitkan oleh situs web berita yang berbasis di London Middle East Eye tentang usulan Penasihat Keamanan Nasional Amerika John Bolton untuk menarik pasukan Amerika dari posisi dekat perbatasan Irak dan Yordania, yang dipandang sebagai benteng melawan kubu Iran di Suriah. .
Middle East Eye mengutip seorang pejabat Turki yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Bolton menyerahkan dokumen itu kepada para pejabat Turki dan mengunjungi Ankara awal pekan ini untuk membahas rencana penarikan pasukan Amerika. Para pejabat Amerika tidak mengomentari laporan itu.
Dalam sebuah opini yang diterbitkan oleh The New York Times pada 7 Januari, Presiden Turki Teyep Erdogan menggambarkan langkah Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah sebagai “keputusan yang tepat”, tetapi mencatat bahwa penarikan itu harus direncanakan “dengan hati-hati”.
Pada 19 Desember, Gedung Putih mengumumkan rencana untuk menarik sekitar 2.000 tentara amerika dari Suriah dalam beberapa bulan ke depan setelah Trump mengklaim kemenangan melawan ISIS.