Turki siap mempertimbangkan proposal Amerika tentang penjualan sistem pertahanan udara Patriot, tetapi menolak untuk meninggalkan kesepakatan S-400 dengan Rusia sebagai prasyarat perjanjian Ankara-Washington.
“Turki mungkin membeli sistem Patriot di masa depan. Tetapi tidak mungkin jika meninggalkan S-400 akan menjadi salah satu syarat pembelian,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada penyiar NTV Kamis 9 Januari 2019 dan dikutip Sputnik.
Pernyataan itu menyusul laporan pekan lalu oleh kantor berita Anadolu, yang mengatakan bahwa delegasi Amerika di Ankara telah membuat tawaran resmi ke Turki pembelian sistem Patriot. Media belum mengungkapkan perincian tentang apakah tawaran Amerika itu mempertimbangkan prasyarat untuk membatalkan pembelian sistem rudal S-400 dari Rusia.

Sebelumnya, sebuah laporan Bloomberg mengutip dua sumber yang akrab dengan diskusi yang mengatakan bahwa Turki diduga menyarankan para ahli teknis Amerika untuk mempelajari sistem S-400 untuk “mengendalikan kerusakan” dalam hubungan dengan Washington.
Mengomentari laporan ini, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar dengan tegas menolak klaim ini, mengatakan bahwa Ankara tidak pernah membolehkan teknisi Amerika untuk mempelajari sistem rudal S-400 buatan Rusia.
Ankara menandatangani perjanjian pinjaman dengan Moskow yang membayangkan pengiriman sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia ke Turki Desember lalu.
Pemerintah Amerika telah berulang kali menyatakan keprihatinannya atas keputusan Turki dan mengancam akan memblokir pengiriman jet tempur generasi kelima F-35 ke Ankara.
Baru-baru ini, sebuah delegasi Amerika membuat penawaran resmi ke Turki untuk membeli sistem pertahanan udara Patriot. Empat radar AN / MPQ-65, 10 unit antena , 20 stasiun peluncuran M903, dan peralatan uji tercantum dalam penawaran tersebut.