More

    5 Sistem Artileri Roket Paling Mematikan Milik NATO

    on

    |

    views

    and

    comments

    Artileri roket adalah salah satu senjata paling merusak di medan perang modern.  Dirancang untuk memompa keluar api volume tinggi dalam waktu singkat, sistem artileri roket sangat berbahaya karena kemampuannya untuk melenyapkan target sebelum lawan memiliki kesempatan untuk berlindung.

    Kemampuan ini, walaupun kurang relevan dalam doktrin kontra-pemberontakan Barat, telah terbukti bermanfaat dalam konflik baru-baru ini di Ukraina dan Suriah. Namun, sebagian besar sistem artileri roket yang digunakan dalam konflik itu adalah buatan Rusia atau Soviet.

    Apakah NATO punya? Tentu saja dan inilah lima sistem artileri roket terbaik yang ditawarkan NATO sebagaimana dikutip JejakTapak dari National Interest

    M270 MLRS

    Pada 1980-an, Amerika Serikat mengembangkan M270 Multiple Launch Rocket System (MLRS), sistem artileri roket paling banyak di NATO. Senjata ini digunakan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Yunani, Italia, dan Turki.

    Sistem ini menembakkan roket 227mm, 12 di antaranya ditempatkan di dua pod enam roket. Selama Perang Dingin, roket standar M26 cluster rocket dengan 644 dual-purpose submunitions. Saat ini, karena perjanjian tentang amunisi cluster, sebuah roket baru dengan hulu ledak ledak tinggi tunggal sedang diterjunkan.

    Sistem ini dirancang untuk diisi ulang dengan cepat dengan menukar pod. MLRS juga dirancang untuk menembakkan rudal taktis ATACMS, yang dapat dipasang sebagai pengganti satu pod roket.

    M142/US Army

    M142 HIMAR

    HIMARS dalam beberapa hal dapat dianggap sepupu yang lebih kecil dari MLRS. Menampilkan kontrol tembakan yang lebih modern yang juga akan dipasang pada M270 dalam varian M270A1. HIMARS hanya dapat memasang satu pod enam roket.

    Sistem ini secara signifikan lebih mobile secara strategis dibandingkan dengan M270, karena dapat diangkut dengan C-130 Hercules. Juga lebih murah dan murah untuk dirawat daripada M270 karena sudah terpasang pada sasis truk. Hanya saja hal ini membatasi mobilitas taktisnya.

    Sistem telah digunakan sejumlah anggota NATO. Polandia membeli 20 peluncur pada akhir 2018. Sedangkan Rumania juga membeli HIMARS pada awal 2018.

    NEXT
    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this