Kementerian Pertahanan Qatar menyumbangkan 24 kendaraan angkut personel lapis baja atau armoured personnel carriers (APC) Storm kepada Angkatan Bersenjata Mali (FAMa).
Kendaraan-kendaraan itu diterbangkan ke Mali dengan beberapa pesawat angkut Boeing C-17 pada 27 Desember 2018 lalu. Kendaraan ini akan digunakan untuk operasi keamanan di Mali dan empat negara G5 Sahel lainnya (Burkina Faso, Chad, Mauritania, dan Niger).
FAMa mengatakan 24 APC diserahkan di Bamako dan akan digunakan oleh infanteri di daerah-daerah di mana ada ancaman tinggi dari alat peledak improvisasi atau improvised explosive devices (IED) dan ranjau.
Dibangun di atas sasis Toyota Land Cruiser 79-seri dan ditenagai mesin diesel 4.5 liter V8 Toyota 195hp, Storm diproduksi oleh Qatar Stark Motors. Kendaraan ini bisa mengangkut delapan hingga sepuluh orang, termasuk pengemudi, tergantung pada pengaturan tempat duduk.
Sebagaimana dilaporkan IHS Jane 31 Desember 2018 dan dikutip JejakTapak, armor kendaraan memberikan perlindungan tingkat CEN B6. Menurut produsen, lantai kendaraan berlapis baja untuk menahan ledakan dua granat tangan DM51. Semua kendaraan FAMa memiliki stasiun senjata untuk senapan mesin atau peluncur granat otomatis yang dipasang di atas kompartemen pasukan mereka.
Storm akan bergabung dengan armada kendaraan lapis baja yang sudah beraneka ragam dalam pelayanan dengan FAMa, yang meliputi APC BTR-60 dan kendaraan pengintai BRDM-2, APC Arquus Bastion dan campuran setidaknya 10 APC Python dan empat Gladiator yang dibuat oleh Grup Streit.
Dua jenis terakhir diserahkan kepada FAMa pada bulan Mei. Tidak seperti Storm, mereka dilaporkan dibeli menggunakan dana pertahanan Mali.