Amerika layak untuk semakin cemas setelah China dilaporkan telah menguji coba rudal antarbenua nuklir berbasis kapal selam atau submarine-launched ballistic missiles (SLBM) JL-3 yang dapat menghantam daratannya.
South China Morning Post, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya melaporkan China rudal baru ini memiliki jangkauan terbang sekitar 9.000 kilometer atau sekitar 5.600 mil. Jangkauan ini masih di bawah Trident II Amerika dan Bulava Rusia yang memiliki jangkauan sekitar 12.000 kilometer,
” JL-3 dapat dipersenjatai dengan beberapa hulu ledak, kisaran sekitar 500 hingga 1.000 mil lebih besar dari pendahulunya, JL-2,” tulis South China Morning Post sebagaimana dikutip National Interest 29 Desember 2018.
Jarak antara Shanghai dan Honolulu adalah sekitar 4.900 mil, yang menjadikan Hawaii dalam jangkauan rudal tersebut. Meski jarak ke San Francisco 6.100 mil dan ke Washington, DC 7.400 mil, tidak seperti ICBM berbasis darat, kapal selam China dapat berlayar lebih dekat ke daratan Amerika untuk menempatkan kota-kota tersebut.
Meskipun informasi yang pasti tentang armada kapal selam rudal China masih sulit dipahami, Pentagon memperkirakan bahwa China sekarang memiliki empat kapal selam kelas Jin dengan masing-masing 12 rudal JL-2. Pada 2020 kapal selam Type 096 diperkirakan akan masuk layanan dan akan dipersenjatai dengan JL-3.
Tetapi China tampaknya mengisyaratkan bahwa mereka tidak ingin memulai perlombaan senjata dengan Amerika. South China Morning Post, yang berbasis du Hong Kong, mengutip beberapa pakar China mengatakan rudal itu dimaksudkan sebagai pencegah dan alat tawar-menawar dalam hubungan China dengan Amerika.
“Beijing hanya akan mengembangkan sejumlah kecil SSBN [kapal selam rudal balistik] dan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam karena fokus utamanya adalah untuk memastikan PLA memiliki kemampuan serangan balik yang paling efektif dan kuat jika negara tersebut diserang senjata nuklir, ”kata seorang pakar dikutip JejakTapak dari SCMP .
Menariknya, sumber SCMP memperkirakan bahwa rudal yang diluncurkan kapal selam China memiliki jangkauan yang lebih pendek daripada model Amerika atau Rusia karena masalah dengan kapal selam rudal balistik China.
“JL-3 SLBM memiliki jangkauan yang lebih pendek karena militer China sejauh ini gagal membuat terobosan teknologi yang signifikan dalam mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir,” kata sumber itu. Para ahli China juga memperkirakan JL-3 belum mencapai jangkauan penuh.
Jika China dapat meningkatkan jangkauan JL-3 menjadi 7.500 mil, seperti Trident, maka itu dapat mencapai seluruh Amerika Serikat dari kapal selam yang ditempatkan di perairan dekat pantai China.
Seorang pakar China mengatakan rudal yang dapat mengenai seluruh Amerika dapat dikerahkan dalam waktu empat tahun. ICBM berbasis darat China sudah memiliki jangkauan yang cukup untuk melakukan ini.
Dengan perkiraan hanya 300 hulu ledak nuklir dibandingkan dengan sekitar 7.000 yang diterjunkan oleh Amerika dan Rusia, arsenal nuklir China relatif kecil. Tetapi bahkan hanya dengan beberapa bom- H China dapat melukai Amerika Serikat.