Penemuan Titanic yang tenggelam setelah menabrak gunung es ke Samudra Atlantik pada tahun 1912 sebenarnya bukan bagian utama dari upaya pencarian ilmiah untuk menemukan kapal yang hilang. Penemuan itu sebagai bagian dari operasi militer rahasia Amerika untuk menemukan dua kapal selam nuklir mereka yang lenyap.
Setelah menemukan lokasi kapal Titanic pada tahun 1985, Robert Ballard dipuji sebagai pahlawan karena menemukan puing-puing sebagian besar atas kemauannya sendiri. Tetapi menurut dokumen yang baru-baru ini dideklasifikasi ulang di National Geographic Museum Washington, D.C hal itu tidak sepenuhnya benar.
Penemuan Ballard benar-benar bagian dari skema pemerintah Amerika untuk mengecoh Soviet di tengah-tengah Perang Dingin.
Sebagai seorang ahli kelautan dan perwira Angkatan Laut, Ballard sedang membangun sebuah kapal penelitian bawah laut untuk mewujudkan impian besarnya menemukan Titanic. Tetapi dia tidak memperoleh dana yang memadai untuk proyek tersebut.
Kemudian dia meminta bantuan Angkatan Laut. Wakil Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika saat itu Ronald Thunman bersedia tetapi dengan syarat. Angkatan Laut akan mengizinkan Ballard berburu Titanic jika dia menemukan Thresher dan Scorpion, dua kapal selam nuklir Amerika yang duduk di dasar laut Atlantik. “Mereka tidak ingin dunia tahu itu, jadi saya harus punya cerita sampul,” kata Ballard kepada CNN 14 Desember 2018 dan dikutip JejakTapak.

Thresher dan Scorpion, keduanya tenggelam pada tahun 1960-an dengan membawa banyak sekali teknologi militer nuklir. Angkatan Laut berniat menginvestigasi puing-puing itu tanpa menunjukkan upaya ini kepada Uni Soviet.
Menurut Ballard, menemukan dan memeriksa Scorpion sangat penting. “Apa yang mereka ingin saya lakukan adalah kembali dan tidak ada Rusia yang mengikuti saya, karena kami tertarik pada senjata nuklir yang ada di Scorpion dan juga apa yang efek reaktor nuklir terhadap lingkungan.”

Misi itu disebut murni sebagai perburuan Titanic, dan media benar-benar terpedaya. Setelah menemukan dan memeriksa kedua kapal selam, tim Ballard hanya memiliki waktu 12 hari untuk menemukan Titanic.
Singkatnya waktu tidak menghambat pencarian dan akhirnya bisa menemukan kapal yang awalnya diklaim tidak mungkin tengelam tersebut. Tapi suasananya tidak terlalu gembira di bawah air.
Ballard mengatakan kepada CBS: “Kami sadar kami menari di atas kuburan seseorang, dan kami merasa malu. Suasana hati, rasanya seperti seseorang mengambil sakelar dinding dan pergi mengklik. Dan kami menjadi sadar, tenang, penuh hormat, dan kami berjanji untuk tidak pernah mengambil apa pun dari kapal itu, dan memperlakukannya dengan penuh hormat. ”
Titanic ditemukan 12.000 kaki di bawah permukaan Atlantik , tempat peristirahatan terakhir bagi 1.500 penumpang yang kehilangan nyawa dalam tragedi itu.