Site icon

China Temukan Situs Untuk Pangkalan Udara Besar di Antartika

Antartika/NASA

Tim ekspedisi 35th Antarctic China baru-baru ini menemukan area es biru besar di Antartika yang cocok untuk bandara besar pertama negara tersebut di benua itu.

“Es biru memiliki daya dukung yang baik, ketahanan terhadap tekanan dan stabilitas,” tulis Xinhua mengutip Sun Bo, pemimpin tim ekspedisi Minggu 16 Desember 2018.

Global Times melaporkan Senin tim akan memeriksa area es biru sebelum memutuskan rencana pembangunan. Situs ini dapat digunakan untuk mengoperasikan pesawat angkut strategis Y-20, pesawat komersial jarak jauh Airbus dan Boeing tanpa memodifikasi roda pendaratan mereka.

Sun mengatakan ada delapan bandara “Blue Ice” dari berbagai negara di Antartika.

Landasan es biru adalah landasan yang dibangun di daerah Antartika tanpa akumulasi salju tahunan. Landasan semacam itu memudahkan transfer material ke stasiun penelitian, karena pesawat beroda dapat membawa beban yang jauh lebih berat daripada pesawat yang dilengkapi dengan ski.

Beberapa landasan es biru yang ada antaralain Pegasus Field, Ross Dependency yang melayani Stasiun McMurdo, dan dioperasikan oleh Program Antartika Amerika Serikat ttapi ditutup sejak 2016. Kemudian Troll Airfield, Queen Maud Land, melayani Troll Station, dan dioperasikan oleh Norwegian Polar Institute,  Union Glacier Blue-Ice Runway, Ellsworth Land, melayani Union Glacier Camp, dan dioperasikan oleh Antarctic Logistics and Expeditions LLC. Sedangkan Wilkins Runway, Wilkes Land yang melayani Casey Station dioperasikan oleh Australian Antarctic Division.

Bentuk lain dari landasan udara di Antartika disebut sebagai  “Skiway,” yang membutuhkan sebuah pesawat yang dilengkapi dengan alat pendaratan kereta luncur untuk lepas landas dan mendarat. Pesawat yang lebih besar tidak dapat menggunakan Skiway sama sekali.

Dong Yue, seorang peneliti di institut penelitian kutub dari Ocean University of China, mengatakan kepada Global Times bahwa sulit bagi China untuk mengangkut personel dan barang seperti makanan dan peralatan ke Antartika, atau mengambil sampel dari sana. “Menggunakan pesawat besar akan lebih efisien,” katanya

China kini mengoperasikan empat stasiun penelitian di Antartika, dengan yang kelima sedang dibangun. Namun, tidak ada lapangan terbang permanen yang tersedia untuk China. Tim peneliti sebelumnya menggunakan Russia Progress Skiway.

Exit mobile version