Pasukan Rudal Strategis Rusia mulai mempertimbangkan secara serius konsekuensi penarikan mundur Amerika Serikat dari perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) termasuk membuat perencanaan dan tindakan.
“Dampak dari konsekuensi penarikan Amerika dari perjanjian INF dan penyebaran rudal jarak menengah Amerika ke Eropa dan ancaman baru terhadap keamanan kami terkait dengan ini, tidak diragukan lagi akan diperhitungkan ketika merencanakan penggunaan tempur Pasukan Rudal Strategis, ” kataKomandan Pasukan Rudal Strategis Rusia Kolonel Jenderal Sergei Karakaev dalam sebuah wawancara dengan Krasnaya Zvezda dan dikutip Sputnik Senin 17 Desember 2018.
Pada saat yang sama, ia mencatat bahwa tujuan pencegahan nuklir strategis dari Pasukan Rudal Strategis Rusia akan tetap tidak berubah.
Perjanjian INF ditandatangani pada 1987 antara Uni Soviet dan Amerika Serikat di mana mewajibkan masing-masing pihak menghancurkan rudal balistik berbasis darat dengan jangkauan berkisar antara 500 dan 5.500 kilometer.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia dan Amerika secara teratur saling tuduh tentang siapa yang melanggar Perjanjian INF. Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa ia secara ketat mematuhi kewajibannya berdasarkan kontrak.
Pada gilirannya, Moskow mengeluh peluncur pada sistem pertahanan Amerika di Eropa dapat menembakkan rudal jelajah pada rentang yang melanggar ketentuan INF.
Namun Amerika tidak mempercayainya. Pada awal Desember, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan Amerika Serikat akan menangguhkan ketaatannya pada Perjanjian INF dalam 60 hari kecuali Rusia kembali ke kepatuhan penuh dengan perjanjian tersebut.