Babak Taghvaee, seorang analis militer yang berbasis di Malta, mengklaim dalam sebuah tweet bahwa setidaknya beberapa hari berturut-turut, Skuadron ke-3 dari Resimen Penerbangan Helikopter ke-39 telah mempraktikkan Suppression of Enemy Air Defenses (SEAD) dengan menggunakan helikopter-helikopter Ka-52.
Hal ini memunculkan spekulasi, jika terjadi perang dengan Ukraina, platform ini mungkin yang akan digunakan untuk menghancurkan situs rudal permukaan ke udara atau surface-to-air missile (SAM) milik Ukraina.
“Itu berarti, dalam kasus perang dengan Ukraina, 16 Ka-52 mungkin digunakan untuk menghancurkan situs SAM di dekat garis depan.”

Selama misi SEAD, pilot terbang ke wilayah udara musuh untuk menemukan dan menekan sistem rudal permukaan ke udara, radar di darat. Seting misi yang unik ini penting karena tanpa itu semua pesawat lainnya pada dasarnya tidak terlindungi dari rudal permukaan ke udara.
Dalam misi SEAD perang modern dapat 30% terdiri dari serangan mendadak yang diluncurkan pada minggu pertama pertempuran dan berlanjut dengan intensitas yang semakin berkurang.

Ka-52 Rusia dari pangkalan udara Dzhankoy di Crimea bisa menjadi ancaman nyata bagi wilayah Selatan Ukraina.
Perlu dicatat bahwa pasukan bersenjata Ukraina sudah ditempatkan pada siaga penuh di tengah situasi tegang setelah insiden Selat Kerch di mana tiga kapal dan puluhan awak Angkatan Laut Ukraina disita Rusia.
Tetapi penggunaan helikopter untuk misi SEAD menjadi agak aneh karena biasanya misi ini diemban oleh jet-jet tempur peforma tinggi karena dia harus menghadapi risiko serangan rudal darat ke udara.
Ka-52 Alligator (penamaan NATO hokum-B) adalah helikopter pengintaian dan tempur yang dirancang untuk menghancurkan tank, target darat lapis baja dan non-lapis baja, pasukan musuh dan helikopter baik di garis depan dan cadangan taktis. Hal ini dapat digunakan baik dalam pengintaian dan tempur misi.
Helikopter dapat beroperasi sepanjang waktu dan dalam segala cuaca. Ka-52 dapat memberikan target akuisisi dan untuk tim helikopter dan komando pasukan darat dan pusat kontrol. Juga dapat memberikan dukungan serangan untuk pendaratan pasukan, terbang patroli rutin dan mengawal konvoi militer.
Ka-52 Alligator dilengkapi dengan meriam 30mm otomatis, dan juga dapat membawa rudal anti-tank dipandu laser, rudal jarak pendek udara-ke-udara dan rudal lain atau bom.
Ka-52 Alligator dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan lebih dari 180 mil (290 kilometer) per jam dan mencapai langit-langit operasional hampir 3,5 mil (lebih dari 5.000 meter).
Ka-52 Alligator adalah versi 2-kursi dari Ka-50 yang dengan tempat duduk tandem atau berdampingan. Tidak depan belakang seperti layaknya helikopter serang. Sedangkan Ka-52K adalah varian angkatan laut yang seharusnya beroperasi dari Kapal Mistral yang dipesan Rusia dari Prancis tetapi batal dikirim.