Sebuah varian dua kursi dari jet tempur J-15 terlihat di pangkalan pelatihan Kapal Induk China dalam program TV baru-baru ini.
Hal itu menunjukkan bahwa pesawat tempur berbasis kapal induk telah diuji dan diharapkan dapat memperluas kemampuan tempur kapal induk dengan peperangan elektronik karena peralatan tidak harus ditangani seorang pilot.
Angkatan Laut Pembebasan Rakyat China (PLA) selama ini hanya mengoperasikan jet tempur J-15 single-seat di kapal induk Liaoning, tetapi analis militer memprediksi varian dua kursi dari pesawat tersebut akan dapat bergabung dengan pangkat dalam dua tahun .
Jet tempur baru, yang menyerupai J-15 tetapi dengan kokpit yang lebih besar, terlihat diparkir di hangar di sebuah pangkalan pelatihan pesawat berbasis kapal induk yang tidak disebutkan. Gambar itu muncul dalam program Sunday China Central Television (CCTV).
Situs CCTV, cctv.com, mempublikasikan laporan terpisah pada hari Selasa 11 Desember 2018 menyebutkan”jet tempur berbasis kapal induk sangat misterius secara diam-diam muncul, sangat mempercepat laju kemampuan tempur kapal induk.”
Dikatakan pesawat dalam program ini adalah versi dua kursi yang dimodifikasi dari J-15. CCTV juga melaporkan varian ini mungkin sudah menjalani tes dengan Angkatan Laut China.
Memodifikasi kursi tunggal J-15 menjadi versi dua kursi akan dapat meningkatkan kemampuan tempur jet tempur dan kapal induk. Pesawat baru itu juga dapat melakukan misi jamming elektronik
Wei Dongxu, seorang ahli militer yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times Rabu 12 Desember 2018 seorang pilot tunggal tidak dapat mengatur terbang jet dan terlibat dalam pertempuran elektronik yang rumit pada saat yang sama. Selain itu dua kursi juga dapat digunakan untuk melatih pilot baru.
Wei mengatakan bahwa memiliki seorang pilot berpengalaman untuk mengajar seorang pilot pelatihan akan sangat efektif.
Namun menurutnya, memiliki pilot tambahan berarti varian bau tersebut mungkin perlu mengurangi kemampuan muatan atau mobilitas.
