Kapal Aquarius yang telah menyelematkan puluhan ribu pengungsi di Laut Mediterania akhirnya berhenti operasi setelah Doctors Without Borders (MSF), badan amal yang menjalankan kapal itu menyebut tak lagi mampu melawan kampanye hitam negara-negara Eropa yang menentang misi tersebut.
Kapal itu telah diblokir di pelabuhan Prancis Marseille sejak akhir September setelah kehilangan pendaftaran Panama-nya.
Italia juga memerintahkan kapal untuk disita bulan lalu. Para hakim Italia menuduh MSF membuang limbah beracun secara ilegal di pelabuhan di Italia selatan, klaim yang ditolak oleh badan amal itu.
“Ini adalah hasil dari kampanye berkelanjutan, yang dipelopori oleh pemerintah Italia dan didukung oleh negara-negara Eropa lainnya, untuk mendelegitimasi, memfitnah dan menghalangi organisasi yang memberikan bantuan kepada orang-orang yang rentan, ” kata MSF yang mencarter kapal itu dengan LSM Prancis SOS Mediterranee dalam sebuah pernyataan yang dikutip DW Jumat 7 Desember 2018.
“Ditambah dengan kebijakan eksternal yang kurang dipahami Uni Eropa tentang migrasi, kampanye ini telah menggerogoti hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan. Tanpa solusi segera untuk serangan ini, MSF dan SOS Mediterranee tidak punya pilihan selain mengakhiri operasi oleh Aquarius.”
Menurut SOS Mediterranee kapal telah menyelamatkan lebih dari 30.000 orang sejak pertama kali meninggalkan pelabuhan pada Februari 2016, termasuk lebih dari 3.000 pada 2018.
The #EU has failed to provide search & rescue capacity in the #Mediterranean and has also actively sabotaged others’ attempts to save lives.
The end of #Aquarius means more deaths at sea, and more needless deaths that will go unwitnessed.https://t.co/uL5HOYv9Mn
— MSF International (@MSF) December 6, 2018
Aquarius menjadi kapal penyelamat LSM terakhir yang beroperasi di lepas pantai Libya, titik keberangkatan utama bagi banyak migran sub-Sahara Afrika. Sebelumnya ada lima kelompok yang menjalankan kapal penyelamat tahun lalu.
Kapal itu ditolak pelabuhan beberapa kali oleh negara-negara Eropa yang berbatasan dengan Mediterania tahun ini. Pada bulan Juni, kapal ini bahkan harus berlayar 1.500 kilometer ke Valencia, Spanyol dengan 629 migran di kapal setelah ditolak oleh Italia dan Malta.
Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan sekitar 15.000 migran telah tenggelam di Mediterania sejak 2013, termasuk lebih dari 2.000 tahun ini. Italia telah melihat sekitar 600.000 migran mendarat di pantainya selama periode waktu yang sama.
Jumlah migran yang mencapai Italia telah menurun tajam selama setahun terakhir karena jaringan penyelundupan di dalam Libya telah terganggu dan Uni Eropa telah meningkatkan upaya untuk meningkatkan patroli penjaga pantai Libya.