Meriam Gustav
Bersemangat untuk menyerang Prancis, pemimpin Nazi Adolf Hitler menuntut dibuatkan senjata baru yang bisa dengan mudah menembus benteng beton Maginot Prancis untuk bisa masuk Eropa Barat.
Pada tahun 1941, tahun setelah Prancis jatuh, Produsen baja Jerman baja Friedrich Krupp AG mulai membangun senjata Gustav Hitler.
Empat lantai, senjata ini memiliki panjang 155 kaki dengan berat 1.350 ton, Â menembakkan amunisi 10.000-pon dari mammoth 98 kaki per barel nya. Ukuran senjata ini tidak saja menjadi sumber kekuatan mengerikan tetapi juga jadi pemicu kegagalannya.
Meriam besar hanya bisa diangkut dengan kereta api dan merupakan sasaran empuk bagi pengebom Sekutu yang terbang di atas mereka. Proyek ini dibatalkan dalam waktu satu tahun.
Meriam V-3
V-3 adalah saudara yang tidak perlu dari roket V-1 dan V-2 yang ditembakkan ke London selama Blitzkrieg. Dirancang pada musim panas 1944, V-3 ini dirancang untuk menembakkan 300 peluru berbentuk panah sepanjang sembilan kaki setiap jam.
Serangkaian alat diposisikan di sepanjang laras 416 kaki untuk mempercepat proyektil, yang secara hipotetis akan mampu mencapai London dari jarak 100 mil jauhnya dari kota Prancis Mimoyecques.
Tapi ketika V-3 akhirnya operasional, kecepatan senjata itu hanya 3.280 kaki per detik, yang diperkirakan hanya setengah dari yang diperlukan untuk mencapai London.
Hitler resmi memproduksi 50 senjata tersebut, namun sebelum rencana asli untuk V-3 yang bisa dilaksanakan, pasukan Sekutu membom dan menghancurkan senjata tersebut, meskipun Jerman menyembunyikan amunisi di bawah tumpukan jerami.
Pada akhirnya, hanya dua miniatur dengan panjang 150 kaki operasional, dengan hanya beberapa tembakan yang pernah dipecat untuk efek yang tidak diketahui.
Tank Mini Goliath
Dikenal sebagai “bom udara” oleh pasukan Amerika, Goliat dijalankan dengan joystick yang dioperasikan oleh controller. Senjata ini dihubungkan dengan 2.145 kaki kabel ke controller.
Mini-tank ini didukung oleh dua motor listrik, kemudian digantikan oleh mesin pembakar gas, dan mampu membawa lebih dari 100 pon bahan peledak tinggi.
Goliat itu dimaksudkan untuk meluncur di bawah tank Sekutu dan kemudian meledak. Namun alat ini terbukti rentan terhadap pemotongan kabel sebelum kemudian model radio kontrol diperkenalkan.
Jerman membangun 7.500 Goliat selama perang, yang beberapa di antaranya mencapai keberhasilan.
Namun, keberhasilan nyata dari Goliath adalah bahwa senjata ini membuka jalan untuk sistem senjata radio-dikontrol, yang pada zaman modern menjadi modus perang baru.
Sumber: Business Insider