F-2 Jepang Vs J-10 China, Pertempuran Dua Keturunan F-16
F-2 Jepang

F-2 Jepang Vs J-10 China, Pertempuran Dua Keturunan F-16

f-2 2

Siapa Yang Unggul?

Kekuatan dua pesawat ini sangat baik, tapi siapa yang akan menang? J-10 baru-baru ini menunjukkan penggunaan mesin baru dengan trust vectoring. Hal ini menjadikan jet tempur memiliki kemampuan manuver yang lebih baik. Tetapi perlu diingat, sebagian besar J-10 tetap menggunakan mesin lama.

Dengan rentang 520 mil, F-2 memiliki radius tempur yang lebih baik daripada J-10, yang diperkirakan hanya memiliki rentang 340 mil. Dengan asumsi dua pesawat saling bertemu pada jarak yang sama dari pangkalan, ini akan memberikan pilot F-2 sedikit lebih banyak bahan bakar untuk manuver dan menghabiskan pada kecepatan.

J-10 juga memiliki desain Pulse -doppler radar yang lebih tua dibandingkan radar AESA F-2, yang memungkinkan F-2 akan lebih dulu mendeteksi J-10. Dua pesawat memiliki berat yang hampir sama  tetapi F-2 memiliki dorongan yang sedikit lebih baik untuk rasio berat. Dengan semua catatan ini sepertinya F-2 masih memegang kendali pertempuran.

Tetapi cerita tidak berakhir di situ. Kedua negara telah melakukan upgrade pada J-10 dan F-2. China telah memulai produksi J-10B. Model B memiliki mesin ditingkatkan yakni AL-31FN, dengan peningkatan dorong dan jangkauan. Perbaikan lebih lanjut termasuk phased-array radar dan infra-red search and track (IRST) yang akan meningkatkan kemampuan dalam pertempuran jarak pendek.

Dalam kasus Jepang, produksi F-2 sudah berhenti, sehingga penekanannya adalah pada upgrade pesawat yang ada. F-2 menerima link data baru dan radar baru, J / APG-2, yang akan dikawinkan dengan ke rudal udara AAM-4B yang menjadi satu-satunya rudal di dunia dengan radar AESA. Setelah peluncuran kemampuan kunci dari AAM-4B memungkinkan pilot untuk meluncurkan rudal dan mulai manuver mengelak sebelum mencapai kunci radar.

F-2 Jepang akan memiliki keuntungan dalam pertarungan jarak jauh karena mampu meluncurkan rudal AAM-4B dari luar jangkauan visual dan kemudian “berbalik dan membakar” dalam retret. Berkat link data mereka, F-2 unit akan dapat mengkoordinasikan peluncuran jarak jauh dengan efek maksimum. Meskipun radar array bertahap baru China mungkin baik, pengalaman panjang Jepang di radar tetap akan menjadikan China sulit untuk menyaingi.

J-10 mungkin akan mengalami masalah serius ketika gesekan dengan F-2 sebelum mereka bahkan dapat melihat musuh. Tetapi jika J-10 bisa masuk dekat, sistem pencarian dan pelacakan infra merah akan memberikan pesawat tempur China keunggulan. Sementara F-2 tidak memiliki IRST.

Baik J-10 dan F-2 memiliki kelebihan dan kekurangan mereka. Pada rentang panjang, F-2 akan memakan J-10.

Pada rentang pendek, situasi berubah. Hal yang pasti diingat pertempuran jarak jauh akan lebih dulu datang sebelum pertempuran jarak pendek sehingga F-2 harus benar-benar memanfaatkan keunggulan ini sebelum J-10 mampu memaksa untuk masuk ke arena dogfighting. Terlebih dengan mesin barunya, J-10 akan semakin membuat F-2 akan kerepotan.