Pentagon Mulai Pertimbangkan Usir Turki dari Program F-35
Pilot tempur Turki Mayor Halit Oktay menerbangkan F-35/AA

Pentagon Mulai Pertimbangkan Usir Turki dari Program F-35

Pentagon meningkatkan tekanan kepada Turki terkait pembelian sistem pertahanan S-400 dari Rusia. Ankara terancam akan disingkirkan dari program pengembangan jet tempur F-35 yang dipimpin Amerika Serikat.

Menurut ringkasan laporan rahasia Pentagon yang dikirim ke Kongres dan berhasil didapat Bloomberg disebutkan Turki berisiko dikeluarkan dari program senjata paling mahal di dunia tersebut.

Turki telah menjadi mitra program yang penting, dan menginvestasikan lebih dari US$ 1,25 miliar dalam jet tempur siluman F-35 sejak fase pengembangannya dimulai pada tahun 2002. “Pemerintah akan menilai kembali partisipasi berlanjut Turki sebagai salah satu dari delapan negara mitra seandainya mereka melanjutkan pembelian S-400, ”demikian bunyi ringkasan dua halaman dari laporan tersebut.

“Pemerintah Turki telah berulang kali dan secara terbuka menyatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk mendapatkan S-400 dengan pengiriman awal Juli 2019,” tambah laporan yang dilihat oleh Bloomberg News.

Selain membeli F-35 yang dibangun oleh Lockheed Martin Corp, 10 perusahaan Turki telah ditetapkan untuk memproduksi sejumlah bagian pesawat dengan nilai sekitar US$ 12 miliar, termasuk komponen utama seperti badan pesawat dan beberapa landing gear. Untuk barang-barang tertentu, seperti tampilan kokpit, Turki adalah satu-satunya sumber.

“Industri Turki memproduksi suku cadang pesawat untuk semua varian dan pelanggan F-35,” kata Pentagon.

Laporan  terkait hubungan Amerika-Turki, termasuk F-35, diperlukan dalam RUU kebijakan pertahanan tahun ini atas desakan Senator Thom Tillis, seorang Republikan Carolina Utara, dan Jeanne Shaheen, seorang Demokrat New Hampshire. Undang-undang itu mengarahkan bahwa tidak ada pengiriman F-35 ke Turki sampai laporan itu disampaikan.

Turki, yang oleh laporan itu disebut “sekutu kritis NATO,”  secara resmi telah memesan 30 pesawat dari 100 yang direncanakan.

S-400 Rusia dirancang untuk menembak jatuh pesawat koalisi dan Amerika. Pejabat Amerika khawatir bahwa teknologi sensitif F-35 yang dirancang untuk menghindari sistem seperti itu dapat dikompromikan dan digunakan untuk meningkatkan sistem pertahanan udara Rusia jika Turki menguasai kedua sistem tersebut.

Berbicara kepada wartawan di Washington bulan ini, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan negaranya ingin membeli rudal Patriot buatan Amerika tetapi tidak pernah bisa mendapatkan komitmen dari Washington. Dia mengatakan tidak akan membatalkan kesepakatan S-400 tetapi tetap membuka opsi membeli perangkat keras Amerika di masa depan.

Ringkasan yang dikirim ke Kongres mengakui posisi Turki yang frustrasi dengan upayanya untuk mencari sistem pertahanan udara yang berlarut-larut selama satu dasawarsa.

Amerika mencoba untuk menjauhkan Turki dari rencana untuk membeli S-400 dengan mengembangkan paket alternatif untuk menyediakan sistem pertahanan udara dan rudal yang kuat, mampu, dan mendukung NATO-Turki.

Ringkasan Pentagon mengakui “posisi geostrategis unik Turki di sayap tenggara NATO” dan mengatakan bahwa ia memiliki “rencana yang kredibel” untuk meningkatkan pembelanjaannya hingga 2 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2024.

Menurut Pentagon, meskipun ada ketegangan bilateral, Turki tetap menjadi mitra militer yang produktif di banyak daerah dengan lebih dari 2.000 pasukan Amerika dan  puluhan aset udara dan radar ada di negara itu.

Laporan juga mengatakan selain potensi pengusiran dari program F-35, akuisisi S-400 dapat memicu sanksi Amerika dan dapat mempengaruhi akuisisi senjata lain oleh Turki termasuk helikopter CH-47F Chinook. pesawat tempur F-16 Lockheed dan UH- 60 helikopter Black Hawk.