Frigate Canggih Norwegia Mungkin Tak Bisa Diselamatkan

Frigate Canggih Norwegia Mungkin Tak Bisa Diselamatkan

Sebuah frigate canggih milik Angkatan Laut Norwegia yang bertabrakan dengan sebuah kapal tanker kondisinya kian mencemaskan. Kapal itu kini nyaris tenggelam.

Harian Norwegia, Aftenposten, merilis foto-foto terbaru dari frigate KMN Helge Ingstad yang bertabrakan usai kembali dari latihan NATO.

Frigate mengalami lubang besar di lambung kanan  yang membentang melintasi garis air. Sebanyak tujuh pelaut terluka. Para kru meninggalkan kapal yang tenggelam yang kemudian tertarik ke perairan dangkal untuk mencegahnya tenggelam.

Beberapa hari setelah insiden, yang belum jelas kenapa bisa terjadi fregat tetap di atas permukaan, tetapi kini telah benar-benar tenggelam ke dasar, dengan kemiringan 45 derajat ke kanan. Lebih dari 10 ton bahan bakar helikopter telah bocor ke air laut.

Tidak ada informasi tentang status senjata di kapal termasuk rudal jelajah dan anti-pesawat, torpedo dan artileri. Sebaliknya, tanker minyak Sola TS tidak terpengaruh oleh kecelakaan itu.

Penjelasan yang mungkin menyebabkan tabrakan terjadi adalah frigate tersebut bergerak dalam mode siluman dengan transponder dimatikan atau komunikasi yang buruk dengan pengendali lalu lintas.

Seorang ahli maritim Erik Tveten memperkirakan  KNM Helge Ingstad  mengalami begitu banyak kerusakan hingga 80 persen peralatan harus diganti bahkan mungkin tak bisa digunakan lagi.

“Saya ragu kapal itu bisa menjadi kapal lagi. Kapal itu telah robek oleh bebatuan, dan kerusakannya sangat besar,” kata  Erik Tveten, yang memiliki 35 tahun pengalaman dalam menilai kerusakan laut kepada surat kabar harian Aftenposten.

Menurut Tveten, sebagian besar peralatan listrik dan kabel di frigat harus diganti. Karena kokpit kontrol sebagian berada di bawah air, sebagian besar peralatan juga perlu diganti. Mesin utama dan motor tambahan harus diganti juga, bersama dengan sistem ventilasi, karena mereka telah rusak parah akibat karat dan korosi yang parah.

“Tampaknya tidak mungkin untuk mengembalikan senjata dan amunisi yang telah terendam air laut,” kata Tveten Aftenposten.

Latihan Trident Juncture NATO, yang melibatkan sekitar 50.000 tentara dari lebih 30 negara, termasuk Swedia dan Finlandia yang bukan anggota aliansi. Latihan berlangsung dari 25 Oktober hingga 7 November.