Caproni Ca.60 Transaereo
Ternyata bukan hanya Angkatan Laut Amerika yang mencoba menggabungkan udara dan laut. Caproni Ca.60 Transaereo, atau dikenal sebagai Noviplano (sembilan sayap), adalah prototipe pesawat yang dimaksudkan untuk membawa 100 penumpang melintasi atlantik. Ini sebuah kapal raksasa yang memiliki delapan mesin sebesar 3000 Hp dan tiga set sayap! Diduga, pesawat itu bisa terbang hampir 130 km per jam pada rentang 660 km.
Meskipun, tak lama setelah pesawat lepas landas untuk penerbangan perdananya pada tahun 1921, jatuh, pesawat berhasil mencapai ketinggian 18 meter. Untungnya, pilot selamat dari kecelakaan itu. Tidak mengherankan, Noviplano tidak pernah lepas landas lagi.
Goodyear GA-468 Inflatoplane
Goodyear pernah mengembagnkan sebuah pesawat tiup. Pesawat ini terbang dengan cara lepas landas bukan seperti balon terbang. Hebatnya pesawat bisa membawa payload sebesar 100 kg dan bisa terbang dengan kecepatan 100 km per jam dalam jarak 600 km. Selain mesin dua-siklus Nelson 40 hp dan kabel kontrol, pesawat itu hampir seluruhnya terbuat dari karet.
Pesawat ini dikembangkan untuk kebutuhan Angkatan Udara Amerika dengan maksud untuk dikirimkan ke pilot pesawat yang jatuh di wilayah musuh sehingga bisa segera terbang meninggalkan daerah berbahaya.
Pesawat berfungsi dengan sangat baik, meskipun untuk beberapa alasan, menerbangkan pesawat tiup tidak menarik bagi banyak penggemar. Pada akhirnya, hanya 12 Inflatoplanes dikembangkan.
Jet BD-5
Mungkin yang paling fungsional di daftar ini adalah BD-5, jet terkecil di dunia sejak tahun 2004. Pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan Bede Aircraft di tahun 1970-an, pesawat dengan cepat menjadi sensasional di dunia penerbangan.
Pesawat ini sangat kecil, hanya sedikit lebih panjang dari 5 meter. Jangan salah, meskipun kecil BD-5 bisa mencapai kecepatan hingga 515 km per jam dengan jangkauan 370 km. Meskipun tidak banyak pesawat tetap dalam pelayanan, satu model yang dijuluki FLS MicroJet, terus terbang.