Pemerintah menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh yang memberi jasa besar pada perjuangan Indonesia.
Penyerahan gelar pahlawan dilakukan Presiden Joko Widodo di Istana Negara Kamis 8 November 2018. Berikut enam tokoh tersebut.
Abdurrahman Bawesdan
Abdurrahman Bawesdan yang merupakan Kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Bawesdan merupakan tokoh yang memperjuangkan integrasi keturunan Arab menjadi bangsa Indonesia.
Tokoh yang lahir 9 September 1908 di Surabaya dan besar di Yogyakarta ini terlibat dalam dunia pergerakan dengan mengusung cita-cita mewujudkan Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Perjuangan Abdurrahaman Bawesdan ini dilakukan melalui dunia jurnalistik dengan tulisan-tulisannya di surat kabar serta dalam kepartaian melalui Partai Arab Indonesia (PAI) dan juga menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Agung Hajjah Andi Depu
Sedangkan tokoh almarhum Agung Hajjah Andi Depu adalah pelaku sejarah Indonesia dan merupakan sosok perempuan yang telah memberikan dedikasi serta loyalitas yang tinggi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Tokoh perempuan dari Sulawesi Barat yang lahir pada 19 Agustus 1908 ini memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan menggerakkan dan mengkoordinasikan semangat para pemuda-pemudi untuk melawan penjajahan di Indonesia.
Depati Amir
Almarhum Depati Amir merupakan tokoh pemimpin perlawanan melawan Belanda pada 1830-1851 yang berhasil menyertakan gabungan warga lokal dan komunitas asing-pendatang (penambang Tionghoa).
Tokoh pahlawan yang diusulkan masyarakat Provinsi Bangka Belitung ini telah menerapkan perlawanan dengan gerilya dengan Belanda selama 20 tahun.
Kasman Singodimejo
Almarhum Kasman Singodimejo merupakan tokoh Muhammadiyah ini merupakan pemersatu bangsa, yakni saat proses pengesahan UUD 1945, tepatnya rapat PPKI meluluhkan hati tokoh golongan Islam Ki Bagus Hadikusumo untuk menghilangkan tujuh kata terkait syariat Islam dalam sila pertama Pancasila, yakni “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Tujuh kalimat ini karena mendapat penolakan dari perwakilan Indonesia bagian timur jika tujuh kata tersebut tetap dipertahankan.
Pangeran Mohammad Noor
Almarhum Ir H Pangeran Mohammad Noor adalah tokoh yang telah berjuang bersama-sama rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan sejak kuliah di THS Bandung hingga terlibat menjadi anggota “Jong Islamieten Bond”.
Sebagai Gubernur Kalimantan yang berkedudukan di Yogyakarta, Mohammad Noor melakukan pelatihan militer kepada para pemuda untuk diterjunkan ke medan perang melawan Belanda di Kalimantan.
Brigjen KH Syam’un
Sementara almarhum Brigjen KH Syam’un adalah tokoh yang berjuang melalui pendekatan pendidikan (mendirikan pesantren) dan mengangkat senjata melawan Belanda, yakni masuk jadi anggota PETA, Panglima BKR dan TKR.
Sumber: Antara