Dilaporkan sebelumnya Venezuela ingin memulangkan sekitar 14 ton emas batangan dari Inggris karena khawatir akan terpengaruh oleh sanksi keras Amerika terhadap negara Amerika Latin itu.
Namun Bank of England menolak untuk melepaskan batangan emas Venezuela, senilai sekitar US$ 550 juta kembali ke Caracas. Para pejabat Inggris menyebut penolakan ini sebagia langkah-langkah anti pencucian uang
“Ada kekhawatiran bahwa Mr. [Nicolas] Maduro dapat merebut emas yang dimiliki oleh negara, dan menjualnya untuk keuntungan pribadi,” tulis surat kabar Times Rabu 7 November 2018 mengutip sumber tanpa nama.
Pada hari Selasa, dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah Venezuela telah berusaha memindahkan emasnya dari brankas Bank of England kembali ke Venezuela selama hampir dua bulan. Namun sulit mencari asuransi untuk pengiriman emas tersebut.
Washington memberlakukan pembatasan baru terhadap Venezuela pekan lalu dengan menargetkan ekspor emas negara itu. Amerika menuduh pemerintah Maduro “menjarah” kekayaan Venezuela dari logam mulia di tengah krisis ekonomi negara itu.
Sanksi-sanksi itu, yang menargetkan orang-orang dan perusahaan Amerika yang berdagang emas dengan Venezuela.
Venezuela telah melakukan upaya bersama untuk menjadi eksportir emas utama dan terlibat dalam sertifikasi sekitar 32 ladang emas dan membangun 54 pabrik pengolahan dalam upaya untuk menjadi apa yang dikatakan Maduro sebagai “cadangan emas terbesar kedua di Bumi.”
Dalam beberapa tahun terakhir, Venezuela telah menghadapi krisis ekonomi akut disertai dengan hiperinflasi, devaluasi mata uangnya, dan kekurangan kebutuhan pokok akibat pembatasan Amerika yang melumpuhkan sektor minyak negara tersebut.