Sistem pertahanan udara S-300 yang dipasok Rusia ke Suriah juga disertai dengan sistem kontrol otomatis Polyana-D4.
Juru Bicara Departemen Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pasokan sistem pertahanan udara S-300 dan seting sistem pertahanan udara otomatis Polyana-D4 telah selesai.
“Saat ini penasihat militer Rusia sedang menginstruksikan personel Suriah untuk mengoperasikan sarana pertahanan udara canggih ini. Kami percaya bahwa ‘Si Kepala Panas’ harus menilai dengan baik situasi saat ini di wilayah tersebut dan menahan diri dari tindakan provokatif di wilayah Suriah,” kata Konashenkov sebagaimana dilaporkan Army Recognition Selasa 6 November 2018. Tidak dirinci siapa yang disebut ‘Si Kepala Panas’ tetapi hampir pasti ditujukan pada Israel.
Sebelumnya, sumber militer-diplomatik mengatakan kepada TASS bahwa Rusia telah memberikan kepada Suriah tiga batalyon sistem pertahanan udara S-300PM dengan masing-masing memiliki delapan peluncur secara gratis.
S-300 yang disediakan untuk Suriah telah mengalami perombakan dan beroperasi penuh. Peluncur disediakan bersama dengan satu set lebih dari 100 peluru kendali untuk masing-masing batalion.
Perjanjian tentang pasokan sistem rudal S-300 di Suriah telah ditandatangani pada 2010 namun dibekukan tak lama setelah itu atas desakan Israel. Pada 24 September 2018, setelah jatuhnya pesawat Ilyushin-20 Rusia, yang ditembak jatuh di Suriah, Rusia memutuskan untuk mengirimkan sistem itu karena meyakini pesawat tertembak rudal Suriah karena sengaja dijadikan tameng oleh jet tempur Israel yang sedang melakukan serangan ke negara tersebut.
Lantas apa fungsi dari Polyana-D4? Sistem ini memastikan kontrol efektif terhadap operasi tempur brigade pertahanan udara atau kelompok pertahanan udara yang dipersenjatai dengan sistem pertahanan udara S-300, Tor, Buk, Pantsir-S dan Tunguska.
Angkatan Bersenjata Rusia dipersenjatai dengan upgrade Polyana-D4M1 untuk mengumpulkan informasi radar, mengontrol situasi udara, memastikan keamanan penerbangan, memantau situasi di darat, mengontrol dan mempromosikan interaksi unit, dan mengirimkan informasi.
Kompleks ini terdiri dari pos komando, kendaraan staf komando, dua generator listrik dan tempat kerja otomatis. Sistem ini melacak 255 target udara dengan waktu pengarahan dan koordinasi adalah 1 hingga 3 detik. Polyana-D4M1 dapat digunakan dalam 35 menit.