‘Oumuamua, objek antar-bintang misterius ini telah menyebabkan banyak para ahli menggaruk kepala dan memunculkan berbagai spekulasi. Kini teori terbaru menyebut objek itu adalah bagian dari pengintaian yang diprakarsai oleh peradaban alien yang ingin memeriksa galaksi lain.
Teori terbaru tentang ‘Oumuamua dimunculkan sebuah penelitian oleh Shmuel Bialy dan Abraham Loeb, sepasang astronom dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics.
Para ilmuwan mengkaji data yang dikumpulkan oleh survei Pan-STARRS-1 tentang penerbnagan Oumuamua yang paling dekat matahari pada tanggal 9 September 2017. Mereka mencatat bahwa batu misterius itu meningkatkan kecepatan, bukannya melambat.
Para peneliti pada saat itu menjelaskan bahwa peningkatan ‘kecepatan Oumuamua kemungkinan besar dijelaskan oleh outgassing, pelepasan gas yang terperangkap atau membeku di dalam batu. Objek itu sendiri kemudian diklasifikasikan sebagai komet oleh para pejabat.
Namun, penjelasan ini tidak sesuai dengan penelitian Bialy dan Loeb Dalam penelitian yang dirilis Kamis 2 November 2018 tersebut. Keduanya berpendapat bahwa jika outgassing menjadi penyebab peningkatan kecepatan Oumuamua, maka hal itu akan menjadikan objek itu berputar, faktanya hal itu tidak terjadi.
Dua peneliti itu memperkirakan bahwa ‘Oumuamua sebenarnya bisa menjadi layar cahaya, pesawat ruang angkasa yang bergantung pada tekanan radiasi untuk kekuasaan, yang telah dikirim dari peradaban alien mencari tanda-tanda kehidupan di tata surya kita.
“Kami menjelaskan percepatan berlebih dari ‘Oumuamua jauh dari matahari sebagai hasil dari kekuatan yang diberikan oleh sinar matahari di permukaannya. Untuk gaya ini untuk menjelaskan percepatan berlebih yang diukur, objek harus sangat tipis, “kata Loeb kepada Universe Today melalui email.
“Hal ini membuat objek ringan untuk luas permukaannya dan memungkinkannya untuk bertindak sebagai layar cahaya.”
Bialy dan Loeb kemudian menjelaskan dalam karya mereka bahwa jika teori mereka terbukti benar, ada kecil kemungkinan layar cahaya bisa menjadi layar mati yang mengambang di bawah pengaruh gravitasi dan radiasi bintang.
“Alternatifnya adalah membayangkan bahwa ‘Oumuamua sedang dalam misi pengintaian. Alasan saya bahwa itu kemungkinan pengintaian adalah asumsi bahwa’ Oumumua mengikuti orbit acak seperti bintang di galaksi kita. Hal ini mencapai ratusan juta kali lebih banyak dari yang diperkirakan dari tata surya, berdasarkan perhitungan yang kami lakukan pada tahun 2009, “tulis Loeb.
Tetapi semua hanyalah spekulasi mengingat batu yang bukan berasal dari tata surya kita faktanya terletak terlalu jauh untuk bisa dilihat lebih detil.