Sebuah jet tempur MiG-29M milik Angkatan Udara Mesir jatuh saat melakukan penerbangan pelatihan pada Sabtu 3 November 2018. Penyebab kecelakaan itu belum diketahui, tetapi pilot Mesir dipastikan selamat dengan kursi pelontar.
Pesawat yang jatuh adalah baru dan varian paling mumpuni dari Fulcrum. Menurut surat kabar Kommersant Rusia, jet tempur MiG-29M dipasok oleh Rusia ke Mesir sebagai bagian dari kontrak pada 2018. Mesir dikabarkan membeli 50 unit jet tempur generasi ke-4 tersebut.
“Kami memiliki informasi terbaru tentang jatuhnya MiG-29M milik Mesir. Pakar teknis kami akan segera melakukan perjalanan ke Mesir untuk membantu penyelidikan,” kata United Aircraft Corporation sebagaimana dikutip Sputnik.
Perusahaan yang menyatukan perusahaan konstruksi pesawat militer dan sipil milik negara, tidak memberikan penyebab yang mungkin dari kecelakaan itu.
Kecelakaan ini terjadi sebulan setelah jet tempur MiG-29 lainnya jatuh di hutan dekat Moskow selama penerbangan pelatihan karena penyebab yang tidak diketahui.
MiG-29M / M2 adalah pengembangan utama dari MiG-29 lama dengan perubahan desain yang membanggakan pada airframe, peningkatan mesin turbofan RD-33MK yang memiliki bobot sama dengan RD-33, tetapi memiliki rating thrust lebih tinggi, dan kontrol mesin sepenuhnya digital.
Pesawat ini juga menggunakan sistem kontrol penerbangan fly-by-wire serta pembaruan avionik dan radar Zhuk-ME pulse-Doppler.
MiG-29 merupakan pesawat tempur generasi keempat dirancang untuk menghancurkan rudal, dan semua jenis target udara dalam segala kondisi cuaca. Pesawat yang oleh NATO dijuluki Fulcrum itu juga memiliki kemampuan pertempuran di luar visual serta untuk menghancurkan target darat.
Baca juga: