Pada minggu-minggu terakhir Perang Dunia II di Eropa, intelijen Amerika mendapatkan informasi valid bahwa satu detasemen kapal selam Jerman telah dikirim untuk meluncurkan serangan rudal jelajah di Pantai Timur Amerika Serikat.
Angkatan Laut Amerika kemudian mengerahkan 46 kapal dan puluhan pesawat untuk memburu dan menghancurkan kapal selam ini. Pertempuran tak bisa dihindari dan mengakibatkan ratusn orang teaws di laut.
Nazi Jerman adalah negara pertama yang menyebarkan rudal jelajah dan balistik dalam pertempuran. Rudal V1 “Buzz Bomb” bisa terbang lebih dari 180 mil didukung oleh pulse jet sebelum menghantam target.
Selain itu Jerman juga memiliki V-2 yang bisa mencapai lintasan pada ketinggian 50 mil sebelum meluncur tanpa bisa dihentikan ke tanah. Kedua senjata menewaskan ribuan warga sipil di London dan kota-kota Eropa Barat. Namun, Amerika Serikat tetap jauh dari jangkauan.
Meskipun demikian, kemungkinan bahwa apa yang disebut ” senjata balas dendam ” bisa dipasang pada kapal selam dan digunakan untuk menimbulkan kekacauan di sepanjang pesisir timur Amerika Serikat.
Setelah FBI menginterogasi mata-mata Jerman yang diselamatkan dari sebuah U-Boat, J. Edgar Hoover memperingatkan Washington pada tanggal 25 Oktober 1944, bahwa Jerman sedang merencanakan gebrakan serangan bom dengan kapal selam di Amerika Serikat.
Foto pengintaian menggambarkan apa yang tampaknya menjadi peluncuran rel di U-Boats di Norwegia. Dua mata-mata, ditangkap pada Desember 1944, memberi ketrangan yang sama dari program rudal kapal selam. Di Berlin, Menteri produksi perang Albert Speer berjanji bahwa rudal akan jatuh di New York pada bulan Februari.
Kebanyakan komandan Sekutu skeptis bahwa ada ancaman nyata ke benua Amerika, kecuali sejumlah komandan Angkatan Laut AS. Pada bulan Januari 1945, Armada Atlantik AS membentuk dua gugus tugas pertahanan pesisir yang akan beroperasi dari pangkalan depan di Argentia, Newfoundland.
Komandan armada, Adm. Jonas Ingram, memperingatkan kemungkinan serangan “bom robot” yang diluncurkan oleh setengah lusin kapal selam dalam beberapa bulan mendatang.
Di jantung masing-masing dari gugus tugas Angkatan Laut Amerika ini juga dua kapal induk yang masing-masing bisa membawa dua lusin pesawat patroli. Pesawat melawan kapal selam telah terbukti sangat efektif dalam mendeteksi muncul U-Boats, dan tenggelam lebih dari adil mereka.
Menyertai kapal induk ada lebih dari 20 kapal destroyer pengawal atau destroyer-escorts (DEs), kapal selam kecil setara dengan kapal modern. Selain dilengkapi sonar, radar dan patrol udara, Des juga dipersenjatai dengan Hedgehogs, 24 spigot mortar charges yang bisa diluncurkan hingga dua ratus meter.
Tidak seperti bom kedalaman, Hedgehogs meledak ketika kontak dengan lambung kapal selam, dan tidak bisa dengan mudah dihindari setelah peluncuran.