Dua pesawat pembom strategis Tupolev Tu-160 Rusia berkeliaran selama selama 10 jam di atas laut Norwegia dan Laut Barents. Selama misi tersebut mereka sempat dikawal jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Norwegia.
“Dua pembom strategis yang membawa rudal Tu-160 telah melakukan penerbangan terjadwal melintasi perairan internasional Barents dan laut Norwegia. Simulasi serangan berlangsung selama lebih dari sepuluh jam. Pada beberapa tahapan rute, pesawat Rusia dikawal oleh F-16 Angkatan Udara Norwegia,” kata Kementerian Pertahanan Rusia sebagaimana dikutip TASS.
Kementerian pertahanan menambahkan bahwa pesawat Angkatan Udara Rusia mendarat di pangkalan udara yang menjadi rumah mereka setelah penerbangan.
Sementara Angkatan Udara Inggris melaporkan pada 31 Oktober 2018, jet tempur Eurofighter Typhoon milik mereka juga diterbangkan untuk memantau dua pembom strategis Rusia yang mendekati wilayah udara mereka. Kemungkinan besar dua bomber yang dicegat sama dengan yang terbang di dekat Norwegia.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan bahwa pesawat jarak jauh Rusia melakukan penerbangan reguler di atas perairan internasional Arktik, Atlantik Utara, Laut Hitam dan Laut Kaspia, serta Samudra Pasifik. Rusia menyebut pesawat mereka secara ketat mematuhi aturan penggunaan ruang udara internasional dan menghindari pelanggaran batas negara negara lain.
Tupolev-160 yang oleh NATO disebut sebagai Blackjack dan juga memiliki sebutan White Swan adalah pesawat strategis supersonik yang dirancang Soviet dengan sayap variabel. Bersama Tupolev-95MS, bomber ini merupakan tulang punggung armada jarak jauh Rusia Aerospace Force.
Tugas penting dari pesawat ini adalah mencapai target penting di daerah terpencil dengan senjata nuklir dan konvensional. Tupolev-160 adalah pesawat supersonik militer terbesar di dunia.