Angkatan bersenjata Amerika harus memanfaatkan pembangunan Komando Luar Angkasa baru mereka, yang diumumkan awal tahun ini oleh Presiden Donald Trump untuk melakukan serangan guna mempertahankan supremasi militer mereka.
“Kami harus siap untuk menyerang di luar angkasa,” kata Menteri Pertahahan di surga James Mattis di US Institute of Peace (USIP) Selasa 30 Oktober 2018.
“Tidak ada olahraga kompetitif di dunia ini yang bisa memainkan menang dengan bertahan,” tambahnya sebagaimana dikutip Sputnik.
Mattis melanjutkan militer Amerika harus meluncurkan satelit generasi baru yang dapat mempertahankan diri, menjadi lebih tangguh dan cepat.
Anggaran pertahanan Amerika untuk tahun 2019 termasuk pembentukan pembentukan Komando Luar Angkasa Amerika. Sebelumnya pada bulan Oktober, Trump mengatakan Amerika Serikat menciptakan kekuatan luar angkasa untuk mengejar China dan Rusia.
Pada bulan September, Moskow memperingatkan Washington tentang larangan menggelar senjata konvensional di ruang angkasa dan mengatakan bahwa masyarakat internasional harus mengadopsi kesepakatan tentang masalah ini.
Di bagian lain Mattis juga mengatakan militer Amerika sedang menjajaki alternatif simetris dan asimetris untuk menindaklanjuti keputusan Presiden Donald Trump untuk mundur dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF).
“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menemukan pilihan,” kata Mattis. “Ada pilihan simetris dan asimetris.”
Mattis mengatakan Trump akan meminta nasihat dari Departemen Pertahanan tentang keputusan untuk meninggalkan INF ini.
Awal pekan ini, Mattis mengatakan bahwa pemerintahan Trump saat ini sedang dalam pembicaraan dengan mitra NATO atas keputusan Washington untuk menarik diri dari Perjanjian INF. Selama kunjungannya ke Praha pada hari Minggu, Mattis bertemu dengan Perdana Menteri Ceko Andrej Babis, yang menyebut rencana pembatalan Perjanjian INF sebagai “berita buruk” dan mendesak komunikasi yang lebih baik dengan Rusia.
Pada 20 Oktober, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari INF karena meyakini Moskow tidak menghormati perjanjian tersebut.
Kremlin telah menolak tuduhan Amerika dan memperingatkan bahwa Moskow akan mengambil tindakan untuk melindungi kepentingan keamanan Rusia.