Sebuah helikopter HH-60G Pave Hawk jatuh dan hancur di daerah Al Qaim Irak. Kabel galvanis disimpulkan sebagai penyebab kecelakaan yang mengakibatkan tujuh personel militer Amerika Serikat tersebut tewas.
Kesimpulan itu diambil Dewan Investigasi Kecelakaan Komando Pasukan Udara terhadap kasus kecelakaan helikopter HH-60G Pave Hawk pada 15 Maret 2018 lalu. Empat awak pesawat dan tiga pararescuemen tewas dalam kecelakaan itu. Tidak ada korban sipil atau kerusakan pada properti pribadi. Pesawat seharga sekitar US$49 juta atau sekitar Rp746 miliar itu hancur karena tabrakan.
Dalam laporan yang dirilis Senin 29 Oktober 2018 disebutkan kecelakaan itu terjadi selama misi untuk preposisi formasi helikopter ke zona pendaratan. Penyelidikan menyimpulkan bahwa pilot salah menafsirkan navigasi pesawat terbang. Akibatnya, pesawat turun ke lokasi yang tidak direncanakan dan menabrak kabel baja galvanis berdiameter 3/8 inci yang direntangkan di antara dua menara setinggi 341 kaki.
Kabel dengan cepat menjerat rotor utama HH-60G yang menghasilkan kerusakan katastropik. Helikopter tersebut ditugaskan ke Wing Air Expeditionary ke-332.
HH-60G Pave Hawk adalah versi yang sangat dimodifikasi dari helikopter Black Hawk Angkatan Darat Amerika yang memiliki fitur suite komunikasi dan navigasi yang ditingkatkan. Ini adalah helikopter  pencarian dan penyelamatan tempur (CSAR).
HH-60G juga ditugaskan untuk melakukan operasi militer selain perang, termasuk pencarian dan penyelamatan sipil, evakuasi medis, tanggap bencana, bantuan kemanusiaan, kerjasama keamanan, dukungan penerbangan ruang angkasa NASA, dan kontrol komando dan penyelamatan.
Helikopter yang dibangun Sikorsky untuk Angkatan Udara Amerika dan Angkatan Udara Republik Korea.