Prancis: Apa Hubungannya Penjualan Senjata dengan Kematian Khashoggi?
Presiden Prancis Emmanuel Macron

Prancis: Apa Hubungannya Penjualan Senjata dengan Kematian Khashoggi?

Presiden Prancis Emmanuel Macron disebut dicela beberapa negara Eropa termasuk Jerman karena tidak mau menangguhkan penjualan senjata ke Arab Saudi menyusul pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Menanggapi hal itu Macron mengatakan tidak ada hubungannya antara penjualan senjata dengan kematian Khashoggi.

“Apa hubungan antara penjualan senjata dan pembunuhan Khashoggi? Saya bisa memahami hubungan penjualan senjata dengan apa yang terjadi di Yaman, tetapi tidak ada hubungan dengan Khashoggi,” kata Macron pada konferensi pers di Slowakia Jumat 26 Oktober 2018.

“Itu murni hasutan jika mengatakan ‘kita harus menghentikan penjualan senjata’. Itu tidak ada hubungannya dengan Khashoggi,” tambahnya sebagaimana dilansir Reuters.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Austria Karin Kneissl mengatakan kepada surat kabar Jerman, Uni Eropa harus menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi setelah pembunuhan Khashoggi, dengan mengatakan itu juga bisa membantu mengakhiri “perang mengerikan di Yaman”.

Komentar dari Austria, presiden Uni Eropa saat ini, datang setelah Jerman mengatakan akan berhenti menyetujui ekspor senjata ke Arab Saudi sampai kematian Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul benar-benar jelas.

Kanselir Jerman Angela Merkel telah menyatakan bahwa ekspor senjata lebih lanjut ke Arab Saudi tidak mungkin dilakukan di tengah ketidakpastian yang berlanjut seputar pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. Berlin juga mendesak negara-negara Eropa lainnya untuk mengikutinya dan menghentikan ekspor senjata mereka ke kerajaan tersebut.

Berlin sedang dalam proses meninjau penjualan senjatanya ke Arab Saudi, yang mencakup lebih dari selusin kapal patroli cepat yang dibangun oleh Luerssen Defense, serta sistem radar anti-artileri COBRA yang dibangun oleh konsorsium termasuk Airbus Defense & Space, Thales, dan Lockheed Martin.