Sejumlah F-35 Kembali Digrounded
F-35B/ USMC

Sejumlah F-35 Kembali Digrounded

Kantor Program Bersama atau Joint Program Office (JPO) F-35 memutuskan untuk menghentikan operasi penerbangan sejumlah F-35B setelah menemukan dua bagian baru yang memerlukan pemeriksaan terutama pada model jet yang lebih tua atau yang mencapai jam penerbangan tertentu.

Seorang juru bicara  JPO, yang mengkonfirmasikan masalah itu secara eksklusif kepada Defense News dan Marine Corps Times, menolak untuk merinci  berapa banyak jet yang  di-grounded . Namun, salah satu sumber yang dekat dengan program tersebut mengatakan bahwa  beberapa lusin F-35B yang terkena imbas keputusan tersebut.

“Pemerintah gabungan dan tim teknis industri telah menyelesaikan penilaian mereka tentang tabung pasokan bahan bakar dalam mesin Pratt & Whitney pada pesawat F-35,” kata Joint Program Office dalam sebuah pernyataan Jumat 26 Oktober 2018.

“Selain tabung gagal yang diidentifikasi sebelumnya, analisis telah mengidentifikasi dua tabung pasokan bahan bakar tambahan yang memerlukan inspeksi.”

Beberapa mesin yang lebih tua dengan jam terbang yang lebih tinggi mungkin memerlukan penggantian tabung bahan bakar tambahan.

“Meski dua tabung bahan bakar tambahan belum gagal, data  selama investigasi yang sedang berlangsung menetapkan persyaratan untuk pemeriksaan bertahap waktu berdasarkan jam penerbangan mesin,” kata JPO dalam sebuah pernyataan email.

“Prosedur untuk memeriksa dan mengganti dapat dilakukan dengan perawatan penerbangan tanpa menghapus mesin.” Sementara F-35 yang belum mencapai persyaratan inspeksi tetap melanjutkan operasi penerbangan normal.

Sebuah sumber yang dekat dengan program tersebut mengatakan dua tabung tambahan yang saat ini sedang diperiksa dibuat oleh pemasok yang sama dan menggunakan metode yang sama seperti tabung awal yang ditemukan rusak dan mengakibatkan seluruh armada digrounded bulan ini.

Karena F-35B merupakan pesawat landas pendek dan jet pendaratan vertikal maka mesinnya memiliki tekanan yang berbeda dibanding model lainnya hingga hanya varian ini yang digrounded untuk pemeriksaan itupun yang telah mencapai jumlah jam terbang tertentu.

Pangkalan udara Korps Marinir  Beaufort, Carolina Selatan, mengatakan kepada Korps Marinir Times bahwa F-35B mereka tetap diizinkan untuk terbang.

“Kami sedang melakukan inspeksi terhadap semua pesawat kami, sesuai pernyataan JPO,” kata Letnan Sam Stephenson, juru bicara 2nd Marine Aircraft Wing dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email.

Sementara Lockheed Martin, kontraktor utama F-35 juga merujuk pertanyaan ke JPO dan Pratt & Whitney. “Kami terus bekerja dengan Pratt dan Whitney, Kantor Program Bersama F-35, Layanan Amerika dan pelanggan internasional kami untuk meminimalkan dampak terhadap armada,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

“Pratt dan Whitney membangun mesin F135 dan kontrak langsung dengan Kantor Program Bersama F-35  dan mereka dapat menjawab pertanyaan teknis terkait dengan mesin. ”

Seperti diketahui pada 11 Oktober 2018, Pentagon mengumumkan mereka menggrounded seluruh armada F-35 setelah sebuah F-35B jatuh di dekat Beaufort pada 28 September. Namun sekitar seminggu larangan terbang itu telah dicabut.