Rusia: Ya, Kami Sedang Bersiap Perang Melawan Amerika

Rusia: Ya, Kami Sedang Bersiap Perang Melawan Amerika

Diplomat Rusia Andrei Belousov mengkonfirmasi Rusia sedang mempersiapkan diri guna mempertahankan wilayahnya dari setiap agresi dan menyebut penarikan sepihak Amerika dari Perjanjian INF menandakan bahwa Washington sedang mempersiapkan agresi tersebut.

Andrei Belousov, Wakil Direktur Departemen Nonproliferasi dan Kontrol Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Washington sedang mempersiapkan perang, dan bahwa Rusia harus bersiap-siap untuk mempertahankan wilayah dan prinsipnya.

“Baru-baru ini pada sebuah pertemuan [komite], Amerika menyatakan bahwa Rusia sedang bersiap untuk perang. Ya, Rusia sedang bersiap untuk perang, saya dapat mengkonfirmasinya,” kata Belousov setelah gagal memenangkan suara Komite Pertama PBB mengenai resolusi Rusia dalam mendukung INF sebagaimana dikutip Sputnik Sabtu 27 Oktober 2018.

“Kami sedang mempersiapkan untuk mempertahankan tanah air kami, integritas teritorial kami, prinsip-prinsip kami, nilai-nilai kami, orang-orang kami – kami sedang bersiap untuk perang seperti itu,” tambahnya.

Namun, dia menegaskan bukan Rusia yang bersiap untuk memulai perang. Menurut diplomat, ada perbedaan besar antara persiapan Moskow dan Washington.

“Secara bahasa perbedaan ini hanya dalam satu kata, baik dalam bahasa Rusia dan bahasa Inggris: Rusia sedang bersiap perang, dan Amerika sedang mempersiapkan perang,” kata Belousov. “Kalau tidak, mengapa Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian itu, membangun potensi nuklirnya [dan] mengadopsi doktrin nuklir baru?”

Belousov, mengomentari kegagalan di komite PBB pada rancangan resolusi Rusia, memperingatkan bahwa penolakan untuk memperkenalkan rancangan itu bisa sangat mempengaruhi keamanan dunia.

“Jika Amerika Serikat keluar dari perjanjian dan mulai membangun potensi nuklirnya dengan cara yang tidak terkendali, kita akan menghadapi kenyataan lain,” katanya, seraya menambahkan bahwa masalah prosedural yang dipusatkan PBB dalam beberapa hari terakhir akan tampak tidak signifikan.

Perjanjian INF ditandatangani oleh pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden Amerika Ronald Reagan pada tahun 1987. Kedua belah pihak mencapai kesepakatan bersejarah untuk memotong persenjataan nuklir mereka dan berjanji untuk menghancurkan semua rudal jelajah dan rudal balistik yang diluncurkan dari darat dengan kisaran antara 310 dan 3.400 mil.

Sebelumnya Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan niat negaranya untuk mundur dari Perjanjian INF atas dugaan pelanggaran perjanjian Rusia.

Pada hari Jumat, Rusia memperkenalkan rancangan resolusi untuk melestarikan INF ke Komite Pertama Majelis Umum PBB, yang ditugaskan untuk perlucutan senjata dan keamanan internasional. Namun, panitia memilih untuk tidak mengkaji rancangan tersebut, dengan 55 negara memilih menentang rancangan resolusi, 31 negara mendukungnya, dan 54 tidak memilih.