Punya Alasan Tersendiri, China Membangun Lebih Banyak Kapal Selam Pembawa Nuklir
Kapal Selam kelas Jin China

Punya Alasan Tersendiri, China Membangun Lebih Banyak Kapal Selam Pembawa Nuklir

China sedang membangun lebih banyak kapal selam yang dipersenjatai nuklir untuk mencoba selangkah lebih maju dari Amerika dan musuh lainnya.

Hal itu terungkap dalam penilaian lembaga think tank kontrol senjata, Carnegie Centre for Global Policy yang percaya para pemimpin China cenderung mendasarkan senjata nuklir mereka di laut untuk mencegah kehancuran mereka dalam serangan mendadak.

Meskipun China tidak akan mungkin membangun lebih banyak senjata nuklir, kemungkinan akan membangun lebih banyak kapal selam untuk menyembunyikan kemampuan serangan kedua yang lebih besar dan lebih efektif di bawah gelombang Samudera Pasifik.

Tidak seperti Amerika Serikat dan Rusia, China memiliki doktrin nuklir yang sangat sederhana yakni mereka tidak akan menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu. Jika sebuah negara menyerang China dengan nuklir, maka mereka akan membalas dengan serangan yang lebih banyak.

Sebagaimana ditulis Popular Mechanics Kamis 24 Oktober 2018 China tidak perlu banyak untuk menjaga kebijakan nuklirnya tetap kredibel. Mereka hanya memiliki 250 hingga 300 hulu ledak nuklir, dibandingkan dengan 6.450 Amerika. Selama beberapa bom ini dapat mencapai target mereka, dan dapat membakar kota-kota seperti Khabarovsk, Los Angeles, St. Petersburg, atau Washington D.C.

Untuk bisa membalas serangan,  persenjataan nuklir China harus mampu bertahan dari serangan mendadak. Sampai saat ini sebagian besar nuklir Beijing masih dipasang di rudal balistik antarbenua yang ditempatkan di silo dan pada peluncur mobile.

Hanya 48 hulu ledak yang dipasang pada kapal selam rudal balistik Type 094A, atau kelas-Jin. China memiliki empat kapal selam Jin, masing-masing dilengkapi dengan 12 silo peluncuran untuk rudal balistik JL-2.

Hal ini memastikan bahwa, antara pengisian bahan bakar, waktu drydock, datang atau pergi dari daerah patroli, Angkatan Laut China dapat menyimpan setidaknya satu kapal selam di stasiun, siap siaga dengan senjata nuklir, setiap saat.

Sebuah laporan baru dari Carnegie Centre for Global Policy menyatakan bahwa Beijing sedang mencari sejumlah kapal selam nuklir baru yang tidak diketahui jumlahnya. Jumlah pastinya tidak diketahui, tetapi aturan bahwa sebuah kekuatan nuklir memerlukan empat kapal selam untuk menjaga satu di stasiun menunjukkan China akan perlu menggandakan armada kapal selam rudal dari empat menjadi delapan untuk melihat perbaikan konkret dalam jumlah rudal yang terus menerus ada di laut. .

Dari mana hulu ledak baru itu berasal? Seperti yang ditulis oleh penulis artikel, Tong Zhao, Anda tidak bisa begitu saja mengambil rudal dari rudal darat DF-31 dan menempatkannya pada rudal berbasis kapal selam JL-2.

China dapat menghapus hulu ledak dan menggunakan kembali bahan nuklir untuk rudal baru, atau mungkin hanya memutuskan untuk memproses lebih banyak bahan nuklir guna membuat lebih banyak hulu ledak. China secara sukarela berhenti memproduksi material ketika sudah cukup untuk sekitar 300 hulu ledak, dan membuat lebih banyak bahan hulu ledak akan menjadi langkah mundur  besar untuk pengendalian senjata.

Mengapa China ingin menempatkan lebih banyak nuklir di laut? Itu pertanyaan yang bagus. Ada yang membuat para pemimpin China tidak yakin tentang penangkal nuklir mereka. China mengkhawatirkan bahwa pertahanan rudal balistik Amerika di Alaska, yang awalnya dimaksudkan untuk melindungi serangan dari Korea Utara dan Iran, dapat ditingkatkan untuk menghentikan serangan balik China, memberikan Amerika kemampuan lebih bebas dalam mengancam China.

Lebih banyak rudal China akan menangkis upaya semacam itu. Amerika juga berada di ambang membangun seratus atau lebih pembom B-21 Raider yang misinya adalah berburu peluncur rudal mobile, di mana sejumlah besar nuklir China berada.