Latihan Militer Terbesar NATO Digelar, Dua Negara Peserta Ini Yang Paling Bikin Rusia Gusar
F-16 Amerika/USAF

Latihan Militer Terbesar NATO Digelar, Dua Negara Peserta Ini Yang Paling Bikin Rusia Gusar

Trident Juncture 2018, latihan militer terbesar NATO pasca Perang Dingin secara resmi dimulai Kamis 25 Oktober 2018. Sekitar 50.000 pasukan, ratusan kapal dan pesawat  dari semua 29 anggota NATO melakukan manuver di Norwegia.

Tetapi bukan NATO yang sepertinya yang membuat Moskow gusar dengan latihan tersebut. Swedia dan Finlandia, dua negara non-NATO yang ikut bergabung dalam latihan tersebut justru yang akan membuat Rusia jengkel.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan Trident Juncture akan mensimulasikan tanggapan kolektif NATO terhadap serangan bersenjata terhadap satu sekutu. “Dan itu akan melatih kemampuan kita untuk memperkuat pasukan kita dari Eropa dan melintasi Atlantik,” katanya.

NATO telah meningkatkan kesiapan di Eropa sejak aneksasi Rusia atas Crimea pada 2014 yang disusul dengan pemberontakan di Ukraina Timur. Amerika dan NATO menyebut Rusia ada di balik para pemberontak tersebut.

Stoltenberg mengatakan latihan akan fiktif tetapi realistis. Tetapi Rusia melihatnya sebagai hal yang berbeda. “Aktivitas militer NATO di dekat perbatasan kami telah mencapai tingkat tertinggi sejak Perang Dingin,” kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu Rabu 24 Oktober 2018. Dia menambahkan bahwa latihan akan menjadi simulasi tindakan militer ofensif.

Tetapi kemungkinan Moskow akan paling gusar dengan masuknya dua anggota non-NATO, Finlandia dan Swedia yang bekerja erat dengan aliansi tersebut.

“Kedua negara itu adalah mitra NATO yang sangat penting,” kata Laksamana James Foggo, komandan Angkatan Laut Amerika di Eropa yang mengawasi latihan itu.

Swedia dan Finlandia, keduanya anggota Partnership for Peace NATO dan telah bergabung dengan latihan NATO di masa lalu serta mengundang anggota NATO ke latihan mereka sendiri.

Pada akhir tahun lalu, 19.000 pasukan Swedia bergabung dengan anggota NATO di kawasan Baltik serta Prancis dan Amerika untuk Aurora 17, latihan terbesar Swedia dalam 23 tahun.

Pada bulan Mei, Finlandia menjadi tuan rumah Arrow 18, sebuah latihan multinasional tahunan, di mana tank Korps Marinir Amerika berpartisipasi untuk pertama kalinya.

Para pejabat Rusia telah berulang kali memperingatkan mereka berdua. Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia mengatakan awal tahun ini bahwa kesepakatan antara Stockholm, Helsinki, dan Washington untuk kerja sama pertahanan akan “mengarah pada penghancuran sistem keamanan saat ini, meningkatkan ketidakpercayaan dan memaksa kita untuk mengambil tindakan balasan.”

Moskow secara khusus telah mengecam Finlandia, yang berbagi perbatasan sepanjang 830 mil dan sejarah konflik. Pada pertengahan 2016, Presiden Rusia Vladimir Putin menyarankan dia dapat memindahkan pasukan lebih dekat ke perbatasan jika Finlandia bergabung dengan aliansi.

 

“Apakah kalian membutuhkannya? Kami tidak menginginkannya. Tapi itu permintaan Anda, ”kata Putin pada saat itu.

Jim Townsend, seorang ahli keamanan transatlantik di Center for a New American Security mengatakan  Moskow telah melakukan serangan cyber dan mengancam manuver pesawat di sekitar Swedia.  “Kedua negara itu telah diganggu oleh Rusia dan diperingatkan oleh Rusia untuk tidak melakukan sesuatu dengan NATO,” katanya dikutip Business Insider Jumat 26 Oktober 2018.

Namun Swedia dan Finlandia telah mempertimbangkan keanggotaan NATO dengan intensitas yang bervariasi dalam beberapa tahun terakhir.

Menjelang pemilihan umum Swedia pada awal September, empat partai oposisi utama semuanya mendukung keanggotaan – yang sepertinya disambut Stoltenberg dengan mengatakan pada Januari, “Jika Swedia akan mengajukan permohonan untuk bergabung, saya pikir akan ada dukungan luas untuk itu dalam NATO.”

Sentimen publik di Swedia juga mulai bergeser ke memilih  bergabung NATO, tetapi dukungan itu baru mencapai 45%.

Tetapi bagaimanapun baik Finlandia dan Swedia telah membuat Rusia gusar dan pasti akan terus menatap keduanya dengan mata tajam.