Dua Korea Sepakat Hancurkan 22 Pos Penjagaan Garis Depan
Perbatasan Korea / Mirror

Dua Korea Sepakat Hancurkan 22 Pos Penjagaan Garis Depan

Militer Korea Utara dan Korea Selatan sepakat untuk menghancurkan 22 pos penjagaan garis depan pada akhir November mendatang.

Mereka juga setuju untuk melakukan survei bersama awal bulan depan dari perairan sepanjang 70 kilometer di dekat perbatasan barat mereka di mana kapal sipil dari kedua negara pada akhirnya akan diizinkan lewat secara bebas.

Menurut menurut pernyataan yang dirilis setelah pembicaraan tingkat umum di desa perbatasan Panmunjom Jumat 26 Oktober 2018 menyebutkan tencana untuk menghapus pos penjagaan dan bersama-sama menggunakan muara Sungai Han adalah salah satu komitmen yang dijabarkan dalam perjanjian militer yang dicapai bulan lalu di sela-sela pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

Sebagaimana dilaporkan CBC, pembicaraan hari Jumat terjadi sehari setelah tim Korea dan Amerika yang dipimpin PBB menyelesaikan penghapusan senjata dan pasukan dari daerah yang dikuasai bersama di desa perbatasan.

Korea juga telah membersihkan ranjau dari daerah garis depan dan berencana untuk memulai pencarian bersama sisa-sisa tentara yang tewas selama Perang Korea 1950-53 pada bulan April.

Korea Selatan mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa tentaranya menemukan sisa-sisa perang di daerah garis depan yang berbeda.

Menurut pernyataan yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan, dua Korea setuju untuk menyelesaikan penarikan personel, senjata api dan peralatan dan penghancuran 11 pos penjaga dari masing-masing pihak pada akhir November.

Dalam perjanjian September, Korea berjanji untuk akhirnya menarik semua pos jaga di dalam Zona Demiliterisasi bersenjata berat di antara mereka.

Kedua Korea juga sepakat bulan lalu untuk membuat zona penyangga di sepanjang perbatasan darat dan laut mereka, serta zona larangan terbang di atas perbatasan.

Moon menggambarkan perjanjian militer sebagai langkah penting membangun kepercayaan yang akan mengurangi ketegangan perbatasan dan menciptakan lebih banyak ruang untuk negosiasi tentang denuklirisasi Korea Utara.