Sukses atau Malu, F-35 akan Memulai Pengujian Penting Untuk Membuktikan Keberhasilannya
F-35

Sukses atau Malu, F-35 akan Memulai Pengujian Penting Untuk Membuktikan Keberhasilannya

F-35 Joint Strike Fighter akan memasuki putaran pengujian untuk menentukan apakah jet tempur tersebut memang siap untuk aksi di seluruh dunia. Uji yang disebut sebagai Initial operational test and evaluation (IOT & E) akan dimulai pada November 2018 dan berakhir pada Juli 2019. Penampilan buruk F-35 dalam uji ini memang tidak akan membatalkan program, tetapi akan membuat jet mahal teresbut akan semakin rumit, dalam jangka pendek.

Tes IOT & E yang diwajibkan oleh Pentagon akan menempatkan beberapa F-35 melalui langkah untuk menentukan apakah pesawat cukup matang untuk produksi massal. Tes akan mencakup keseluruhan kemampuan F-35, mulai beroperasi dalam cuaca dingin hingga operasi kapal induk dan bahkan misi tempur yang disimulasikan.

Pengujian dirancang untuk meyakinkan pelanggan bahwa jet telah mengatasi banyak masalah yang dihadapi selama dekade terakhir dan memang siap untuk bertempur.

F-35 saat ini dalam produksi awal tingkat rendah, selama waktu itu pembeli masih sedikit dan Lockheed Martin menyiapkan jalur produksi untuk efisiensi maksimum. Meskipun  bagus untuk menghasilkan lebih sedikit jet produksi awal, membatasi produksi berarti harga akan lebih tinggi. Jika F-35 melewati pengujian IOT & E, pesawat akan melewati rintangan terakhir untuk bisa segera melaju penuh.

Efek samping jika F-35 yang melewati IOT & E akan menjadi pesawat yang lebih murah. Peralihan ke tingkat produksi penuh akan memungkinkan pelanggan seperti Angkatan Bersenjata Amerika dan pelanggan di luar negeri untuk memesan pesawat dalam jumlah yang lebih besar. Skala ekonomi dalam manufaktur akan menurunkan harga, karena produsen Lockheed Martin akan dapat menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik dalam segala hal mulai dari tenaga kerja hingga bahan mentah.

Periode pengujian telah mengalami beberapa kali penundaan. Menurut Defense News, pengujian akan dimulai pada 15 September tetapi ditunda dua bulan untuk menunggu pembaruan perangkat lunak. Tanggal baru yang ditentukan adalah 13 November, tetapi Pentagon yakin pengujian masih dapat diselesaikan pada 19 Juli 2019.

F-35 telah digunakan dalam operasi tempur terbatas oleh Korps Marinir Amerika pada Juli 2015, kemudian oleh Angkatan Udara Amerika pada Agustus 2016. Jet baru-baru ini mengalami dua kemunduran yakni kecelakaan yang terjadi pada bulan September 2018, yang menyebabkankan kemunduran yang lain karena seluruh armada F-35 di hampir seluruh dunia digrounded untuk memeriksa tabung bahan bakar di mesin F135 pesawat.

Apa yang terjadi jika F-35 gagal dalam tes IOT & E? Ini akan sangat memalukan bagi Pentagon, kantor program F-35 dan pembeli luar negeri. Namun hal itu tidak akan menyebabkan pembatalan seluruh program.

Terlalu banyak pekerjaan di jalur untuk itu. Juga tidak ada waktu untuk mengembangkan jet baru. Jika F-35 gagal, maka hampir pasti akan lebih banyak lagi uang yang dihabiskan untuk memperbaikinya.