Integrasi senjata nuklir B61 Mod 12 ke jet tempur F-35 Lightning II dinilai analis pertahanan Rusia Victor Esin telah mengubah senjata-senjata penerbangan dari senjata taktis menjadi senjata strategis.
Prof/ Victor Esin merupakan analis dan peneliti terkemuka Rusia di Institute for the US and Canadian Studies, Russian Academy of Science; First Vice-President di Academy of Security dan mantan Kepala Staf Pasukan Rudal Strategis.
Dalam wawancara dengan Armeyskiy Standart Senin 22 Oktober 2018, Esin memperkirakan kemungkinan pesawat F-35 yang membawa bom nuklir B61 Mod 12 yang akan ditempatkan di pangkalan NATO di Lithuania atau Latvia dan hal itu secara nyata telah mengubah status senjata nuklir ini.
“Dalam kaitannya dengan Rusia, itu tidak lagi menjadi senjata taktis, karena mampu menjangkau objek-objek kawasan industri pusat negara, kota-kota besar, termasuk Moskow,” kata Victor Esin.
Perlu dicatat bahwa Angkatan Udara Amerika sedang memadukan senjata nuklir B61 Mod 12 ke F-35 tahun ini sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk mengerahkan senjata nuklir.
B61-12 menggantikan empat varian B61 di arsenal nuklir negara Amerika. Unit produksi pertama dalam program perpanjangan hidup senjata dijadwalkan akan selesai pada 2020.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Angkatan Udara AS, tujuan utama F-35 Lightning II membawa senjata nuklir B61 Mod 12 adalah untuk pencegahan taktis. Dalam kasus risiko perang nuklir, jet tempur F-35 yang B61 Mod 12 akan disebar di lapangan udara terpencil.
Tidak seperti kebanyakan pesawat yang membawa B61, F-35 Lightning II memungkinkan serangan untuk melakukan serangan dan anti-udara dengan peningkatan lethality dan survivability dalam lingkungan udara anti-akses yang ketat.