10 Senjata Super Yang Tidak Pernah Melihat Medan Perang

10 Senjata Super Yang Tidak Pernah Melihat Medan Perang

Ekranoplan Lun-Class

Ketika pertama kali terdeteksi oleh pesawat mata-mata Amerika ketika pesawat belum selesai dibangun karena belum ada sayap yang terpasang.

Tetapi personel intelijen percaya pesawat yang dijuluki The Caspian Sea Monster” ini akan menjadi bomber yang mampu terbang tinggi.

Ekranoplane merupakan pesawat setengah kapal yang mampu lepas landas dari laut dengan membawa muatan besar.

Seperti rudal SLAM, bomber nuklir ini dirancang untuk terbang di bawah radar musuh, dan membawa hingga 100-ton muatan dari rudal nuklir. Ini akan menjadi kekuatan siluman yang mampu membawa bom sebanyak yang dilakukan kapal selam dan bisa mengirimkan secepat pesawat jet.

Ledakan Tsar Bomb

Bom Tsar

Bagaimana menggambarkan kekuatan ledakan terbesar yang pernah dibuat oleh manusia yakni oleh Rusia dengan meledakkan Tsar Bomba Rusia yang berkekuatan 50 ton? Bayangkan saja ada matahari dengan lebar sekitar 2,2 mil muncul di atas kepala.

Sekarang, bayangkan bola api fusion seluas dua mil di atas kepala tadi tiba-tiba meledak (luasnya berarti lebih besar dari jari-jari seluruh ledakan bom Hiroshima), melepaskan semua energi dan menguapkan  semuanya dalam radius 20 mil. Itu berarti seluruh kota London, berubah menjadi abu.

Semua orang dalam rentang 50 mil meninggal dalam hitungan jam, dan orang yang tinggal 100 mil akan menyusul beberapa jam kemudian. Jamur awan bisa dilihat dari jarak 100 mil, dan jika diledakkan di New York maka bisa menyebar hingga ke Colorado.

senjata slam

Rudal SLAM

Rudal balistik antar benua memilik satu masalah besar yang sulit dipecahkan yakni dia sangat mudah terdeteksi sesaat setelah diluncurkan.

Hal ini menjadikan musuh akan memiliki cukup waktu untuk mencegahnya dengan melakukan pencegatan dan penghancuran di jalan. Sehingga meluncurkan rudal juga menjadi pintu pembuka untuk musuh mengetahui situs rudal untuk kemudian diserang balik.

Tetapi rudal SLAM (Supersonic Low Altitude Missile) akan memecahkan masalah itu. Rudal ini akan terbang pada kecepatan empat match di bawah radar musuh, menggunakan mesin jet bertenaga nuklir untuk melakukan perjalanan lebih dari 100.000 mil.

Bahkan rudal ini bisa menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya hanya dengan kekuatan shockwave supersoniknya.

senjata marinirSpace Marines (SUSTAIN)

Cortana dan Bull Pullman tidak termasuk di dalamnya. Proyek Hot Eagle pertama kali diusulkan pada tahun 2002 sebagai variasi pada Space Ship One, sebuah pesawat sub-orbital.

Pesawat ruang angkasa yang disebut “Small Unit Space Transport and Insertion” (SUSTAIN) ini akan membawa 13 marinir akan dibawa ke ruang angkasa untuk kemudian merapat di sebuah “kapal induk” yang disebut “White Knight.”

Pesawat ini akan menggunakan roket pendorong untuk terbang ke orbit rendah.  Keunggulannya, para marinir ini bisa nongkrong dulu di kapal induk luar angkasa itu untuk menunggu waktu serangan yang tepat.

Atau, mereka bisa digerakkan untuk bertempur ke manapaun di seluruh dunia ini hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Tetapi SUSTAIN baru sebatas konsep saja dan tidak pernah ditindaklanjuti.

ICBM Nuklir

Dengan segala potensi merusaknya yang mengerikan, Intercontinental Balistic Missile (ICBM) atau rudal balistik antar benua nuklir tidak pernah sekali pun digunakan untuk menyerang.

Tetapi jangan menyebut mereka tidak berguna karena ICBM melakukan peran penting sebagai pencegah, dan mencegah perang dunia ketiga yang begitu banyak diyakini tak terelakkan.

 

Little David Mortar

Lupakan senjata api Gustav dan Dora yang memiliki barel 31,5 inci. Senjata ini jauh lebih besar. Little David Mortar memiliki diameter – atau 910 mm yang akan menjadi mortir terbesar di dunia.

Tetapi 3.600 pon shell Little David mampu melesat enam mil lebih baik dipandingkan Dora yang 7100 pon dan maksimum mencapai30 mil. Sementara beratnya hanya 85 ton. Bandingkan dengan Gustav yang mencapai 1.350 ton.

Little David juga mudah digerakkan dan hanya membutuhkan 25 awak (bukan 250 seperti Gustav) dan siap untuk menembak dalam 12 jam bukan tiga hari.

Tetapi Little David tidak pernah dimaksudkan untuk perang. Senjata ini dibangun untuk uji  menguji bom udara.

Namun, pada tahun 1944, Sekutu membawa ke Jepang untuk melawan pengepungan panjang terhadap pulau besar yang dijaga ketat. Namun, senjata itu belum digunakan ketika kemudian bom nuklir dijatuhkan.