Kementerian Pertahanan India secara resmi mengeluarkan klarifikasi untuk membantah kabar di mana Amerika Serikat memaksa India untuk membeli jet tempur F-16 sebagai kompensasi jika tidak ingin mendapatkan sanksi terkait pembelian S-400 Rusia.
Seperti dilaporkan sebelumnya, sejumlah media melaporkan Washington telah menekan India untuk membeli 114 unit F-16 yang New Delhi telah enggan mendapatkan karena pesawat itu telah lama digunakan Pakistan.
Laporan tersebut ternyata membuat India terganggu karena muncul berbagai pendapat bahwa Washington telah menerapkan politik pemerasan.
“Kementerian telah mencatat laporan berita media yang mengklaim Amerika Serikat telah menawarkan India dapat menghindari sanksi berdasarkan ketentuan CAATSA jika itu memberikan jaminan untuk membeli pesawat F-16 dari Amerika. Ini adalah untuk mengklarifikasi bahwa laporan berita itu salah. Tidak ada diskusi semacam itu yang diadakan oleh Kementerian, ” demikian klarifikasi yang dikeluarkan Selasa 23 Oktober 2018.
The Indian Express mengutip sumber melaporkan Amerika dikabarkan akan memberi jaminan kepada India untuk tidak mendapatkan sanksi terkait pembelian sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia asal membeli pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat.
Dalam laporan itu disebutkan India masih menolak memberikan jaminan, namun dalam pertemuan Menteri Pertahanan Nirmala Sitharaman dan Menteri Pertahanan Amerika James Mattis di Singapura pada Jumat 19 Oktober 2018 tawaran itu kembali disampaikan.
“Amerika berjanji mengabaikan CAATSA [Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act] sebagai gantinya India membeli jet tempur F-16 dan keputusannya dibuat awal bulan ini,” tulis The Indian Express.
Presiden Trump sendiri telah mengatakan akan segera mengambil sikap jelas menanggapi keputusan India untuk membeli S-400 dari Rusia. “Lebih cepat dari yang Anda kira,” kata Trump.
Angkatan Udara India telah mengeluarkan RFI (permintaan informasi) untuk membeli 114 pesawat tempur. Sejumlah jet tempur akan bersaing dalam kompetisi tersebut termasuk F-16, F/A-18, Saab Gripen, Typhoon, dan juga jet tempur Rusia.