Angkatan Udara Taiwan menerima jet tempur F-16 pertama yang telah ditingkatkan menjadi standar F-16V. Jet tempur yang telah masuk ke generasi 4,5 itu diterima dari perusahaan penerbangan milik negara Aerospace Industrial Development Corp (AIDC) .
Seorang pejabat Angkatan Udara Taiwan yang berbicara dengan syarat anonym sebagaimana dikutip Focus Taiwan Sabtu 20 Oktober 2018 mengatakan bahwa tiga F-16V atau F-16 Viper lainnya saat ini sedang menjalani pengujian penerbangan ekstensif dan diperkirakan akan dikirim ke Angkatan Udara pada akhir tahun.
Jet-jet tempur ini menjadi bagian dari program senilai kurang lebih US$3,68 miliar (sekitar Rp55 triliun) yang diluncurkan oleh pemerintah pada tahun 2016 untuk meningkatkan 144 jet F-16 A / B Taiwan menjadi F-16V, upgrade terbesar dan paling penting yang pernah dilakukan oleh angkatan udara negara tersebut.
Untuk melaksanakan program secara lokal, produsen Lockheed Martin Amerika Serikat mengirim insinyur ke Taiwan tahun lalu untuk membantu melatih personel lokal di AIDC tentang cara melakukan peningkatan.
Menurut AIDC, program retrofit termasuk memasang peralatan canggih pada jet tempur, termasuk radar active electronically scanned array (AESA) AN / APG yang saat ini digunakan di pesawat F-22 dan F-35 . Peningkatan menyeluruh dari seluruh armada F-16 Angkatan Udara diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2023.
Peningkatan lain adalah dipasangnya centre pedestal display, peralatan avionik baru lainnya dan sistem peperangan elektronik yang lebih baru. Lockheed mengatakan gabungan berbagai teknologi ini menambah kemampuan tempur yang signifikan untuk mengatasi ancaman lingkungan yang dinamis yang muncul dalam dekade mendatang.
Lockheed menawarkan untuk memproduksi pesawat model V untuk pelanggan baru dan lama. Atau juga mengupgrade pesawat lama dengan standar seperti radar model V. Taiwan adalah pelanggan pertama untuk program modernisasi tersebut, dengan 144 F-16A / B akan diupgrade. Lockheed telah memproduksi lebih dari 4.550 F-16 sepanjang sejarah program.
Desain ini pertama kali diterbangkan pada tahun 1974. Database Flightglobal’s Fleets Analyzer mencatat armada saat ini yang aktif di seluruh dunia mencapai 2.998 pesawat. Pesanan penjualan yang sedang diekerjakan saat ini antara lain datang dari Mesir dan Irak, sementara Uni Emirat Arab juga berencana untuk meningkatkan jumlah armada saat ini.