Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo menegaskan pihaknya tidak tertarik untuk melakukan perang dengan Iran. Namun jika hal itu terjadi, maka dia yakin Iran tidak akan pernah mampu mengimbangi kekuatan militer Amerika.
Hal itu disampaikan Pompeo dalam opini yang dimuat di majalah Foreign Affairs yang secara khusus berfokus pada keputusan Presiden Trump untuk memulai “kampanye tekanan multi-arah” terhadap Iran.
Pompeo menegaskan bahwa meskipun Washington tidak tertarik untuk melakukan konflik bersenjata dengan Teheran, itu akan terus melenturkan otot-otot militernya.
“Kami tidak mencari perang. Tapi kita harus membuat sangat jelas bahwa jika terjadi eskalasi Iran akan kalah. Iran tidak dapat menandingi kemampuan militer Amerika Serikat, dan kami tidak takut untuk membiarkan para pemimpin Iran mengetahuinya,” kata Pompeo.
Dia mengutip Trump yang mengatakan bahwa tekanan penuh terhadap Iran akan terus tumbuh jika Teheran “tidak memenuhi standar Amerika Serikat dan mitra dan sekutunya serta rakyat Iran sendiri.”
“Amerika Serikat akan melanjutkan kampanye tekanannya sampai Iran menunjukkan perubahan yang nyata dan berkelanjutan dalam kebijakannya. Jika Iran membuat perubahan itu, kemungkinan perjanjian komprehensif baru akan sangat meningkat,” kata Pompeo mengacu pada kesepakatan nuklir Iran yang juga dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA yang ditinggalkan Amerika pada Mei 2018.
Dia menambahkan bahwa dia tidak mengsampingkan kesepakatan dengan rezim Iran, tetapi memperingatkan bahwa jika kesepakatan itu tidak tercapai, Teheran “akan menghadapi peningkatan tekanan untuk semua aktivitas nekat dan kekerasan di seluruh dunia.”
Pompeo juga mencatat bahwa Trump menginginkan sekutu-sekutu Amerika terus bersama memberi tekanan kepada Iran, yang katanya telah disambut oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
“Kesepakatan luas tentang ancaman Iran tidak meninggalkan ruang bagi negara-negara untuk tetap ambivalen tentang apakah akan bergabung dengan upaya global guna mengubah perilaku Iran, upaya yang besar dan semakin besar,” kata Pompeo.
Pernyataannya muncul setelah Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menggambarkan sanksi anti-Iran Amerika “mengabaikan aturan hukum dan hak asasi manusia dari seluruh rakyat.”
Sebelumnya, dia mengatakan bahwa Teheran percaya “dunia telah sampai pada kesimpulan bahwa Amerika Serikat perlu menghentikan kecanduannya terhadap sanksi.”
“Presiden Amerika dan pendahulunya telah menjatuhkan sanksi kepada kami selama sekitar 40 tahun, tetapi dengan anugerah Allah dan upaya rakyat Iran, kami telah membuat kemajuan, mencapai martabat hari demi hari dan mengalami kesulitan,” ia menekankan.