Orang kerap membandingkan Admiral Kuznetsov dan Nimitz dua kombatan permukaan milik Rusia dan Amerika. Mereka saling berdebat mencari mana yang unggul. Siapa yang benar siapa yang salah? Semuanya benar dan semuanya salah.
Membandingkan keduanya tidak bisa dilakukan secara mentah-mentah karena pada dasarnya kedua platform ini memang berbeda. Kuznetsov dirancang untuk menjadi armada yang bisa beroperasi sendiri untuk melawan armada musuh menggunakan rudal dan pesawat musuh menggunakan pesawat superioritas udara.
Sementara Nimitz secara permanen dikawinkan dengan kelompok tempur untuk mempertahankan kekuatan superioritas udara dan menyerang berbagai sasaran strategis dan taktis menggunakan sayap udara.
Peran keduanya yang berbeda tidak lepas dari idiologi yang mendasari lahirnya kedua kapal tersebut. Dan kita akan membahas sisi ini terlebih dahulu untuk membandingkan dan menunjukkan bahwa kedua kapal ini pada dasarnya tak tertandingi.
IDEOLOGI

Admiral Kuznetsov
Seperti namanya, kapal ini bukan kapal induk murni tetapi disebut penjelajah berat pengangkut pesawat atau heavy aircraft carrying cruiser. Hal ini karena kapal membawa muatan besar rudal anti kapal AShM dan komando kontrol luas dengan banyak sensor di kapal.
Mari kita lihat ideologi angkatan laut Soviet sebelum pindah ke peran cruiser ini. Soviet pada dasarnya mengambil pelajaran terbaik dari Perang Dunia II. Pengalaman ini kemudian digunakan ketika masuk dalam Perang Dingin sepanjang hampir 50 tahun untuk melawan kekuatan barat. Soviet lebih menekankan pada kapal selam dan anti kapal selam untuk melindungi kapal-kapal mereka sendiri dan menghancurkan musuh mereka dalam kasus konflik bersenjata.
Soviet belajar ini dari kemampuan Jerman yang mendatangkan malapetaka kepada konvoi kapal sekutu dengan kapal selam U-Boat, kekuatan angkatan laut yang mereka sebut dengan “Happy times”. Kapal selam yang mungkin tidak mahal seperti kapal permukaan sehingga bisa diproduksi dalam jumlah banyak dan menjadi standar untuk peran yang berbeda.
Kapal selam ini bisa mengamati bahkan tanpa dukungan kapal permukaan dan perlindungan udara dan kapal selam. Soviet juga mempelajari bagaimana tanggapan sekutu kala itu dengan mengubah taktik mereka. Kapal induk milik mereka dilenggkapi dengan sensor seperti Sonar dan radar untuk mendeteksi dan menenggelamkan kapal selam baik di permukaan atau di kedalaman.

Soviet kemudian membangun kapal anti kapal selam dan anti permukaan yang mengesankan. Pada masa-masa akhir dari Perang Dingin sejumlah kapal masuk layanan seperti kapal anti permukaan frigat Kelas Krivak dan perusak anti kapal selam kelas Udaloy. Selain itu juga masuk ke laut kapal anti kapal permukaan Kelas Sovremenny.
Kapal-kapal ini seharusnya dipimpin oleh kapal yang bisa memberikan perlindungan udara ketika kapal tersebut melakukan misi anti kapal selam dan anti permukaan. Hal ini yang kemudian Soviet mengembangkan desain Admiral Kuznetsov (awalnya bernama Leonid Brezhnev).
Mereka semua disiapkan dengan kemampuan ofensif independen dengan jet tempur. Dari penjelajah berat Kievs hingga ke Ulyanovsk yang belum selesai semua memiliki senjata rudal anti kapal permukaan.

Nimitz
Sekarang mari kita beralih melihat bagaimana idiologi yang mendasari lahirnya kapal induk USS Nimitz CVN-68 milik Amerika. Untuk sekutu, yang berperang melawan Nazi Jerman dan Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II, kapal induk menjadi kapalpaling penting yang digunakan oleh Angkatan Laut mereka. Kekuatan udara mereka bisa menenggelamkan kapal besar dan mahal.

Kapal besar dan kompleks serta mahal memiliki banyak masalah sepanjang hidup layanan mereka. Hal itu juga memunculkan kesadaran mereka tidak memiliki senjata anti pesawat untuk menghentikan gelombang pesawat musuh yang dipersenjatai dengan torpedo dan bom.
Ironisnya dua kapal terbesar dan dan paling terkenal dari kelas ini yakni Kapal Perang Bismark dan adiknya Tirptiz serta Yamato dan adiknya Musashi semua tenggelam atau lumpuh oleh pesawat, kecuali Tirptiz, hampir semua pesawat yang menyerang tiga kapal perang besar slain Triptiz berangkat dari kapal induk.
Bahkan selama perang, kapal perang digunakan untuk dua peran yakni untuk pemboman pantai dan mengawal kapal induk. Sementara operatror sendiri membentuk inti dari kelompok tempur.
Dari Essex hingga Nimitz, ukuran operator tumbuh secara eksponensial. Mereka tidak diberi senjata ofensif di kapal karena mereka telah dikawal kapal perusak bersenjata berat dan frigat untuk menyerang target permukaan jika diperlukan.
Satu-satunya kemampuan ofensif di kapal induk Barat terletak pada sayap tempur yang mereka bawapesawat. Amerika mulai menggunakan propulsi nuklir yang memungkinkan kapal induk untuk berlayar non-stop selama 20 tahun, dan operasi hanya dibatasi oleh makanan, bahan bakar untuk pesawat jet dan suku cadang.