Rudal permukaan ke udara jarak jauh 40N6 secara resmi telah masuk layanan Angkatan Darat Rusia. Rudal ini akan menambah daya gedor sistem pertahanan udara S-400.
“Rudal jarak jauh 40N6 [versi ekspor 40N6E] telah diterima Angkatan Darat. Semua dokumen yang diperlukan ditandatangani pada bulan September, setelah Kementerian Pertahanan memulai pembelian rudal-rudal ini,” kata sebuah sumber militer sebagaimana dikutip TASS Kamis 18 Oktober 2018.
“Secara keseluruhan, lebih dari seribu rudal 40N6 direncanakan akan dibeli di bawah program persenjataan negara sampai tahun 2027,” sumber itu juga menambahkan Angkatan Udara juga akan memiliki 56 batalyon S -400 di bawah program ini.
Pada bulan Juli, sumber lain di industri pertahanan Rusia mengatakan kepada TASS tentang keberhasilan penyelesaian uji gabungan negara dari rudal 40N6.
40N6 adalah rudal permukaan ke udara jarak jauh yang dirancang untuk menyerang pesawat peringatan dini dan pesawat perang elektronik, pos komando udara, pembom strategis dan rudal hipersonik dan rudal balistik.
Menurut data resmi, jangkauan jelajah rudal itu mencapai 380 km untuk target aerodinamis dan hingga 15 km untuk senjata balistik pada ketinggian mulai dari 10 m hingga 35 km. Kecepatan rata-rata penerbangan adalah 1.190 meter per detik. Berkat homing head baru, rudal itu dapat menghancurkan pesawat di luar batas radar radio berbasis darat.
Rudal itu dikembangkan oleh biro desain Fakel dan diproduksi secara serial oleh Avangard Moscow Machine-Building Enterprise. Rudal itu diperkirakan akan memasuki layanan pada awal tahun 2010 tetapi mengalami kemunduran.
Rudal yang sebelumnya beroperasi dengan sistem S-400 (9M96, 48N6 dan 48N6DM) yang mampu menyerang target dengan jarak hingga 250 km.
Sementara sistem rudal pertahanan Patriot PAC-3 Amerika Serikat mampu menyerang target pada jarak hingga 80-100 km.