China Uji Rudal Supersonik Pesaing BrahMos

China Uji Rudal Supersonik Pesaing BrahMos

Sebuah perusahaan China mengklaim telah berhasil melakukan uji tembak rudal supersonik yang disebut-sebut sebagai pesaing potensial rudal BrahMos yang dikembangkan India dan Rusia.

Global Times mengutip pernyataan yang dirilis oleh Guangdong Hongda Blasting Company melaporkan tes dilakukan Senin 15 Oktober 2018 di sebuah lokasi rahasia di China Utara. Tes tersebut untuk  memverifikasi peluncuran, kekuatan dan sistem kontrol penerbangan.

Pernyataan itu menyebutan semua parameter untuk penerbangan supersonik rudal HD-1 mencapai estimasi yang diharapkan.

Perusahaan itu mengatakan HD-1 adalah sistem senjata komprehensif yang terdiri dari rudal, peluncur, komando dan kontrol, indikasi target dan sistem pendukung yang komprehensif. HD-1 dapat disesuaikan dengan pesawat dan kapal serta versi kendaraan darat.

Hongda mengatakan pihaknya secara independen berinvestasi untuk mengembangkan rudal HD-1 tersebut. Total investasi untuk HD-1 diperkirakan mencapai 1,3 miliar yuan atau sekitar Rp2,8 triliun

“Penerbangan uji coba menunjukkan bahwa komponen inti HD-1 sekarang telah matang, dengan desain aerodinamisnya, material dan struktur keseluruhan sudah terbukti layak,” Wei Dongxu, seorang analis militer yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times  Selasa 16 Oktober 2018.

Wei mengatakan langkah perusahaan untuk membangun dan menguji rudal supersonik adalah contoh yang sangat baik dari integrasi militer-sipil.

Didirikan pada tahun 1988, Hongda adalah perusahaan pertambangan yang berbasis di Guangzhou, ibukota Provinsi Guangdong China Selatan yang juga memproduksi peralatan peledakan dan militer.

Wei mengatakan HD-1 menggunakan mesin ramjet berbahan bakar padat yang membutuhkan lebih sedikit bahan bakar daripada pesaingnya, menjadikan rudal yang lebih ringan bisa terbang lebih cepat dan lebih jauh

Setelah persetujuan pemerintah, Hongda bermaksud untuk menandatangani kesepakatan dan memproduksi secara massal HD-1 untuk ekspor.

Menurut Wei tidak banyak rudal supersonik yang tersedia di pasar pertahanan internasional saat ini. Pakistan dan negara-negara Timur Tengah cenderung menunjukkan minat mengingat potensi senjata untuk memecahkan sistem anti-rudal dengan kecepatan supersonik. Wei juga meyakini rudal baru ini akan lebih murah daripada BrahMos.

“Rudal BrahMos adalah rudal jelajah supersonik yang lebih mahal dan kurang berguna yang dikembangkan oleh India dan Rusia,” kata Wei.