Malaysia mengakui belum memiliki kemampuan, terutama dalam hal aspek keuangan, untuk bisa membangun jet tempur sendiri.
Menteri Pertahanan Mohamad Sabu mengatakan meskipun para peneliti merasa bahwa Malaysia dapat memproduksi jet tempur pada tahun 2020, itu juga akan bergantung pada kapasitas keuangan negara.
“Dalam upaya negara untuk memproduksi pesawat, kami telah mampu memproduksi pesawat penumpang, tetapi dalam ukuran kecil. Jika kami ingin memproduksi sekitar 50 unit, itu tidak ekonomis, jadi kami harus memproduksi massal tetapi di mana kita bisa menjualnya? ” katanya di depan anggota Parlemen Selasa 16 Oktober 2018.
Dia mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan anggota parlemen Datuk Dr Abd Latiff Ahmad yang ingin tahu apakah kementerian tertarik untuk berkolaborasi dengan universitas yang memiliki keahlian tetapi tidak cukup modal guna membangun kemandirian jet tempur.
Sementara itu, dalam jawaban untuk pertanyaan lain dari Ahmad Fadhli Shaari tentang kemampuan jet tempur Angkatan Bersenjata Malaysia, Mohamad mengingatkan semua pihak untuk tidak meremehkan kemampuan Angkatan Udara Malaysia.
Peralatan Angkatan Udara Malaysia disebut dalam kondisi baik dan siap digunakan jika terjadi perang. “Kami tidak akan berperang dengan negara manapun, tetapi kami sepenuhnya siap, dan personel militer kami bersemangat tinggi. Jika (peralatan militer) dalam keadaan rusak, kami akan memperbaikinya,” katanya sebagaimana dilaporkan Bernama.
