Trump Akui Amerika di Belakang Rusia dan China dalam Pembangunan Pasukan Antariksa
Ilustrasi

Trump Akui Amerika di Belakang Rusia dan China dalam Pembangunan Pasukan Antariksa

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Amerika tertinggal di belakang Rusia dan China dalam pembangunan pasukan antarariksa.

“Rusia sudah mulai, Cina sudah mulai. Mereka mendahului, tapi kita punya orang-orang terhebat di dunia, kita membuat peralatan terbesar di dunia, kita membuat roket, rudal, dan tank terbesar, dan kapal di dunia, ” kata Donald Trump saat berbicara “Make America Great Again”  di Kentucky sebagaimana dikutip Russia Today Minggu 14 Oktober 2018.

Pada bulan Juni, Presiden Amerika memerintahkan Kementerian Pertahanan negara untuk segera memulai proses yang diperlukan untuk membentuk pasukan Luar Angkasa sebagai cabang keenam angkatan bersenjata.

Pada awal Agustus, Wakil Presiden Mike Pence merinci penciptaan Space Force Amerika dan membantu memastikan dominasi Amerika di ruang angkasa pada tahun 2020.

Dia menambahkan bahwa China sedang menciptakan Kekuatan Dukungan Strategis Angkatan Darat Pembebasan Rakyat (PLA), yang bertugas mengembangkan dan mempertahankan kemampuan ruang angkasa mendorong Amerika untuk menanggapi dengan cara yang sama.

Tak lama setelah Trump mengumumkan pembentukan Space Force AS pada bulan Juni, Sekretaris Angkatan Udara Heather Wilson mengeluarkan memo untuk penerbang di mana dia memperingatkan bahwa proses pembentukan cabang militer baru akan memakan waktu dan itu bisa menghabiskan biaya setidaknya US$13 miliar  untuk mengubah Space Force menjadi kenyataan.

Pasukan Ruang Angkasa Rusia adalah bagian dari Angkatan Udara Rusia, yang ditugaskan untuk memastikan kedaulatan udara Rusia, memberikan peringatan dini kedirgantaraan dan mengoperasikan satelit militer negara, termasuk sistem navigasi GLONASS.