Site icon

Tidak Percaya, Kim Tolak Berikan Daftar Fasilitas Nuklir ke Amerika

KCNA

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menolak memberikan daftar fasilitas nuklir mereka kepada Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo sampai dilakukan penandatanganan deklarasi yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953.

Media Yomiuri Shimbun Jepang mengutip sejumlah sumber melaporkan Minggu 14 Oktober 2018, ketika diminta untuk memberikan setidaknya sebagian daftar situs nuklir, Kim diduga mengatakan Korea Utara tidak akan mempercayai Amerika Serikat untuk mendapat daftar itu. Hal ini karena tidak adanya hubungan kepercayaan antara Washington dan Pyongyang.

Kementerian Luar Negeri Amerika mengatakan Minggu 24 Oktober 2018 Pompeo dan Kim Jong-un selama pertemuan baru-baru ini di Pyonyang setuju untuk mengarahkan kelompok kerja untuk membahas empat poin dari dokumen yang ditandatangani di Singapura.

Menteri Luar Negeri setelah pertemuan mengatakan bahwa dia sekarang dapat melihat jalan ke depan menuju denuklirisasi Pyongyang.

Kim mengundang inspektur untuk mengunjungi situs uji coba nuklir Punggye Ri untuk memastikan bahwa tempat itu telah dibongkar. Kim dan Pompeo juga setuju untuk mengadakan pertemuan tim kerja dalam waktu dekat untuk membahas masalah yang belum terselesaikan dari KTT Singapura.

Situasi di semenanjung membaik tahun ini sejak para pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan memulai pembicaraan bilateral yang menghasilkan kesepakatan bersama untuk mencapai kesepakatan damai.

Pada bulan Juni, Kim dan Trump mencapai kesepakatan yang mengharuskan Pyongyang untuk denuklirisasi dengan imbalan keringanan sanksi dan penghentian latihan militer AS-Korea Selatan.

Namun, Pada Juli, Direktur Intelijen Nasional amerika Dan Coats mengatakan tidak mungkin Korea Utara akan membongkar program nuklirnya dalam setahun. Media Amerika melaporkan sebelumnya bahwa Pyongyang terus mengembangkan program nuklirnya dan mencoba untuk menipu Amerika Serikat tentang upaya denuklirisasi.

Pompeo melanjutkan tur tiga hari Asia Timur awal bulan ini dengan misi untuk memajukan proses denuklirisasi Semenanjung Korea dan mengatur pertemuan puncak berikutnya antara Kim dan Presiden Amerika Donald Trump.

Kim sendiri ingin ada penandatanganan deklarasi damai Perang Korea yang selama secara teknis masih berlangsung karena hanya dihentikan dengan perjanjian gencatan senjata saja.

Exit mobile version