Angkatan Laut Rusia memutuskan untuk mempertahankan mesin diesel M507 yang dibangun di dalam negeri untuk korvet peluru kendali kelas Karakurt (proyek 22800) dan menolak untuk menggunakan mesin buatan China.
“Pelanggan mempertimbangkan dua opsi untuk mengganti pembangkit Karakurt. Yang pertama adalah menggunakan mesin turbin gas M-70FRU-R dari ODK-Saturn dan mesin diesel CHD622V20 dari Henan Diesel Engine Industry Limited,” kata sumber industri sebagaimana dilaporkan media online FlotProm Sabtu 13 Oktober 2018.
Gagasan untuk mengganti mesin dipicu oleh pasokan mesin oleh Zvezda Company di St. Petersburg yang bermasalah. Tenggat waktu untuk mesin M507 dan produksi generator diesel DGAS-315 untuk korvet selalu tertunda setiap bulan.
Pengiriman sedikitnya enam unit untuk galangan kapal Zelenodolsk mundur dari 31 Desember 2017 ke 2018 dan hanya beberapa unit yang dapat dikirimkan pada 2019. Akibatnya galangan kapal menunda pembangunan dua korvet dalam setahun.
Situasi serupa telah berkembang dengan pasokan mesin dan generator diesel ke galangan kapal Pella. Sumber industri memberi tahu FlotProm bahwa mereka harus menyusun jadwal pengiriman lain.
Sumber itu mengatakan militer dan perwakilan industri bertemu setiap bulan untuk membahas persediaan untuk proyek korvet 22800. Wakil Panglima Angkatan Laut untuk persenjataan Vice Admiral Viktor Bursuk secara pribadi mengendalikan masalah ini. Pelanggan memutuskan untuk terus menggunakan mesin Rusia pada korvet.
Mesin China ditawarkan untuk proyek korvet 22800 pada musim panas 2018. Perwakilan industri yang disurvei oleh FlotProm mengkritik gagasan itu karena perlu untuk mengubah desain dan remake lambung untuk mengakomodasi produk-produk China. Selain itu, mesin Cina China dapat mengembangkan kecepatan yang dibutuhkan.