MiG, dari Pertempuran Hingga Kompetisi Ruang Angkasa
MiG-35/TASS

MiG, dari Pertempuran Hingga Kompetisi Ruang Angkasa

MiG-3. Sumber: MiG
MiG-3. Sumber: MiG

Perang dan Pertempuran

Dalam beberapa bulan, MiG-1 digantikan oleh MiG-3, model yang lebih cepat dengan jangkauan lebih tinggi. Pada tahun-tahun awal Perang Dunia II, pesawat tersebut merupakan pesawat tempur tercanggih dan berjangkauan terluas milik Soviet, dibanding pesawat generasi terbaru lain. Lebih dari tiga ribu pesawat MiG-3 diproduksi pada 1942. Namun, produksi tersebut terhenti tahun itu karena Uni Soviet mengalami kerugian berat di medan tempur sehingga membuat industri tersebut tak dapat memproduksi mesin canggih MiG dengan jumlah yang layak.

Pabrik di Moskow kemudian dievakuasi ke kota Kuibyshev, Volga (kini disebut Samara), namun tak mampu mereproduksi seluruh rantai produksi komplek MiG  (ini baru terjadi setelah perusahaan tersebut direlokasi kembali ke Moskow).

Perancang Soviet segera mendapat tugas baru: dalam pertempuran melawan Luftwaffe, jelas bahwa langkah selanjutnya ialah mengembangkan mesin jet yang dapat meningkatkan kecepatan pesawat secara signifikan. Pembuatan mesin diserahkan pada Mikoyan dan Gurevich, dan pesawat MiG-9 berhasil menampilkan keunggulannya dan menjadi pesawat jet pertama Soviet pada 1946.

MiG-15 Albania di bandara militer Galatina di dekat Lecce, Italia, 05 Mars 1997. Sumber: AP
MiG-15 Albania di bandara militer Galatina di dekat Lecce, Italia, 05 Mars 1997. Sumber: AP

Setahun kemudian, perancang tersebut menciptakan jet baru, MiG-15, yang pertama kali terbang dengan kecepatan seribu kilometer per jam. MiG-15 ditakdirkan menjadi jet yang paling banyak diproduksi sepanjang sejarah, dengan 15.500 pesawat dibuat dalam jangka waktu sepuluh tahun. Hebatnya, pesawat terakhir bertahan hingga 2006 di Angkatan Udara Albania.

MiG-21
MiG-21

Pada tahun 1950-an, Mikoyan menyempurnakan modelnya yang tersohor. MiG-17 dan MiG-19 muncul untuk mendobrak batasan suara, dan MiG-19 dapat terbang dengan kecepatan 1.500 kilometer per jam. Namun, terobosan sesungguhnya muncul dua dekade kemudian, saat MiG-21 mengudara dan menjadi pesawat supersonik yang paling banyak diproduksi dalam sejarah, dibedakan dengan karakteristik konfigurasi triangular pada sayapnya. Selama bertahun-tahun, lebih dari 60 negara menjadi lahan penerbangan MiG-21.

mig pabrik

Mengejar Amerika

Pada akhir 1960-an, insinyur Soviet bertekad menciptakan rival pesawat terbaru Amerika. Pesawat Soviet model lama lebih inferior dari desain Amerika dari segi jarak dan persenjataan, namun MiG-29 berhasil mengejar ketertinggalan tersebut pada 1980-an, dengan sebuah desain pesawat pembom yang dapat mengangkut lebih dari dua ton kargo dan juga mampu mengangkut hulu ledak nuklir.

Namun MiG-29 juga tetap menjadi pesawat tempur, mampu terbang di ketinggian 18 kilometer dan dengan kecepatan 2.400 kilometer per jam, dengan jangkauan 1.400 kilometer.

Pada masa Soviet, cakupan produk MiG sangat luas, termasuk proyek tentatif MiG-105. Pertama kali muncul pada akhir 190-an, pesawat antariksa tersebut kemudian terus dikembangkan hingga 1970, sebagai respons atas program Amerika, namun kemudian dibatalkan karena Soviet lebih memilih menjalankan program antariksa Buran.

Kini, perusahaan raksasa yang didirikan oleh Mikoyan dan Gurevich masih dianggap sebagai andalan di bidang industri pesawat Rusia.

Selain digunakan oleh pasukan udara Moskow sendiri, pesawat MiG telah digunakan selama 70 tahun oleh pasukan China , India, negara-negara Eropa Timur, dan negara-negara bekas Uni Soviet.