Presiden AS Donald Trump berjanji akan segera membuat keputusan tentang tindakan yang akan diambil kepada India setelah memutuskan untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengakui Amerika sangat berhati-hati menyikapi keputusan tersebut, namun dipastikan akan ada tindakan yang diambil.
“Tentu saja ketika kita mendengar tentang hal-hal seperti membeli minyak [Iran] atau sistem S-400, itu tidak membantu,” tambahnya sebagaimana dikutip Sputnik.
Nauert mencatat bahwa sebelumnya dia telah melihat laporan tentang India yang terus membeli minyak dari Iran, topik yang dia katakan dibahas selama kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo ke India bulan lalu.
Pernyataan Nauert datang setelah Presiden amerika Donald Trump berjanji bahwa India akan segera mengetahui keputusannya untuk menerapkan Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) setelah New Delhi memutuskan untuk menghabiskan lebih dari US$ 5 miliar untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Ketika ditanya kapan tepatnya India akan menemukan ini, Trump berkata: “Kamu akan lihat. Lebih cepat dari yang kamu kira.”
Meskipun negara-negara yang melakukan bisnis dengan “musuh” Amerika tunduk pada sanksi di bawah CAATSA, Trump memiliki hak untuk memberikan pembebasan ke India. Oleh karena itu, Washington dapat memilih untuk secara efektif mengabaikan kesepakatan senjata dengan Rusia.
Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada Sputnik pekan lalu bahwa Rusia dan India telah menandatangani kesepakatan senilai US$ 5,4 miliar untuk pasokan S-400 Triumf ke New Delhi. Kesepakatan itu dicapai selama kunjungan Presiden Vladimir Putin ke India untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Nepal, Narendra Modi.
Dalam perkembangan terpisah, Menteri Perminyakan India Dharmendra Pradhan mengatakan bahwa New Delhi akan terus mengimpor minyak mentah dari Iran bulan depan.
“Secara keseluruhan berkaitan dengan sanksi-sanksi yang akan berlaku pada tanggal 4 November – dan Anda mengacu pada sanksi minyak untuk Iran dan negara-negara yang memilih untuk terus membeli minyak dari Iran – kami telah melakukan percakapan dengan banyak mitra dan sekutu di seluruh dunia tentang sanksi-sanksi itu, ” kata Pradhan.
Sebelumnya, perusahan penyulingan minyak India dilaporkan menempatkan kontrak untuk 1,25 juta metrik ton minyak mentah Iran untuk diimpor pada bulan November.
Pada bulan September, India dan Iran menandatangani perjanjian yang akan memungkinkan mereka mendapat sanksi Amerika pada sektor energi Iran, yang akan mulai berlaku pada 4 November. Berdasarkan kesepakatan itu, pemerintah India akan akan melakukan pembayaran untuk pengiriman minyak dari Iran dalam bentuk rupee, sementara Iran bisa menggunakan rupee ini untuk membayar impor dari India.
Pada 8 Mei, Trump mengumumkan penarikan amerika dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dan berjanji untuk memberi tekanan “tingkat tertinggi” terhadap Teheran. Dia juga mendesak negara-negara untuk berhenti membeli minyak Iran mulai 4 November dan mengancam akan menggunakan sanksi pada mereka yang menolak melakukannya.