Ramai-Ramai Grounded Sang Siluman
F-35B / USMC

Ramai-Ramai Grounded Sang Siluman

Inggris mengikuti langkah Amerika Serikat dengan menggrounded seluruh armada F-35 mereka menyusul kecelakaan jet tempur generasi kelima milik Marinir Amerika September 2018 lalu.

Inggris membumi dengan armada pesawat tempur siluman F-35 sebesar $ 120 juta per pesawat ($ 158,5 juta) setelah jatuhnya pesawat jet AS pada bulan September.

Inggris saat ini memiliki 15 jet F-35B jet dengan harga per unit sekitar US$120 juta atau sekitar Rp1,8 triliun yang tiba di negara itu pada bulan Juni. Pesawat dilarang terbang untuk dilakukan pemeriksaan.

“Keselamatan adalah perhatian terpenting kami, oleh karena itu Inggris  memutuskan untuk menghentikan penerbangan F-35  sebagai tindakan pencegahan sambil kami mempertimbangkan temuan dari penyelidikan yang sedang berlangsung,” kata juru bicara Departemen Pertahanan Inggris Jumat 12 Oktober 2018.

Dia menambahkan,  uji coba penerbangan F-35 dari kapal induk, HMS Queen Elizabeth, terus berlanjut dan program tetap sesuai jadwal.

Angkatan Udara Inggris saat ini memiliki 15 F-35B dari rencana membeli total 138 pesawat akan dioperasikan bersama dengan Angkatan Laut.

Amerika Serikat sementara menghentikan semua operasi F-35 di seluruh dunia setelah kecelakaan pertama jet tempur F-35 Lightning II  pada bulan September.

Israel juga memutuskan untuk mengikuti jejak Amerika dan mengumumkan bahwa mereka telah menggrounded semua jet tempur siluman F-35 miliknya.

Sistem senjata paling mahal dalam sejarah Pentagon ini   telah terganggu dengan sejumlah masalah baik pembengkakan anggaran ataupun penundaan jadwal. Sejumlah kritikus juga menyebut pesawat ini tidak memiliki kemampuan tinggi.

Namun Pentagon menegaskan F-35 tetaplah jet tempur yang mengusung teknologi paling canggih baik berupa kemampuan siluman maupun kekuatan sensornya.

Menurut laporan akuisisi Pentagon terbaru, biaya per jam untuk mengoperasikan F-35 rata-rata US$ 30.000 atau sekitar Rp456 juta. Sebagai perbandingan F-16 menghabiskan US$25.000 atau sekitar Rp388 juta per jam terbangnya.