Rusia mencium gelagat Amerika Serikat tidak jujur dalam menggelar sistem pertahanan rudal Aegis Ashore di Eropa pada Juni 2018 lalu. Sistem yang diinstal di Polandia dan Rumania ini menyertakan Vertical Launching Systems MK-41 yang dapat digunakan untuk meluncurkan rudal jelajah jarak menengah.
Kementerian Luar Negeri Rusia sebagaimana dikutip Sputnik Rabu 10 Oktober 2018 mengatakan penyebaran sistem peluncuran Mk-41 AS di Rumania dan Polandia jelas bertentangan dengan Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF). Hal itu menunjukkan Aegis Ashore yang diinstal tidak sekadar untuk menahan serangan rudal, tetapi juga meluncurkan serangan rudal darat ke darat.
“Ada juga pertanyaan serius mengenai tindakan rekan Amerika kami yang bertentangan dengan Perjanjian INF, termasuk penyebaran peluncur universal Mk-41 yang berbasis di Rumania dan Polandia,” kata Kepala Departemen Nonproliferasi dan Kontrol Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia Vladimir Ermakov selama debat umum di Komite Pertama Majelis Umum PBB.
Dia mencatat bahwa Rusia sebagai pendukung yang bertanggung jawab pada proses pelucutan senjata nuklir selama lebih dari 50 tahun telah membuat kontribusi skala besar terhadap pengurangan senjata ofensif strategis. Dia menegaskan pada 5 Februari 2018, Rusia mencapai tingkat maksimum pengantar dan hulu ledak di bawah Perjanjian START Rusia-Amerika.
Sebagai akibat perjanjian tersebut persenjataan nuklir Rusia telah berkurang lebih dari 85% dibandingkan dengan puncak Perang Dingin.
Pada bulan Mei, Presiden AS Donald Trump menuduh Rusia yang melanggar Perjanjian INF dan memerintahkan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo untuk mengusulkan sanksi baru terhadap Rusia sehubungan dengan pelanggaran ini. Kremlin menanggapi dengan mengatakan bahwa Rusia tidak pernah melanggar perjanjian.
Perjanjian INF, yang ditandatangani Uni Soviet dan Amerika Serikat pada bulan Desember 1987, mengharuskan pihak-pihak untuk menghilangkan semua rudal nuklir dan konvensional serta peluncur mereka dengan rentang 500 hingga 5.500 kilometer. Rusia dan Amerika Serikat berulang kali menuduh satu sama lain melanggar Perjanjian INF.