Amerika: Tak Ada Satu Dolar-pun untuk Suriah Selama Iran Masih di Sana
Mike Pompeo

Amerika: Tak Ada Satu Dolar-pun untuk Suriah Selama Iran Masih di Sana

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan Amerika akan menghentikan bantuan rekonstruksi ke Suriah selama pasukan Iran masih hadir di negara yang dilanda perang itu.

“Tanggung jawab untuk mengusir Iran dari negara itu ada di tangan pemerintah Suriah, yang memikul tanggung jawab atas kehadirannya di sana,” kata Pompeo saat berbicara di Jewish Institute for National Security of Americ seperti dikutip AFP Rabu 10 Oktober 2018.

“Jika Suriah tidak menjamin penarikan total pasukan yang didukung Iran, mereka tidak akan menerima satu dolar pun dari Amerika Serikat untuk rekonstruksi,” kata Mike Pompeo.

Pekan lalu, Perwakilan Khusus Amerika untuk Keterlibatan Suriah Jim Jeffrey dan Utusan Khusus Joel Rayburn mengatakan dalam sebuah siaran pers bersama bahwa Amerika menegaskan kembali bahwa itu tidak akan memberikan bantuan rekonstruksi ke Suriah sampai ada kemajuan pada proses politik yang dipimpin PBB.

Para pejabat Amerika menekankan bahwa Amerika Serikat bertekad mencapai solusi politik yang memisahkan pemerintah Suriah dari Iran dan proksinya dan memastikan Damaskus tidak mengancam tetangganya serta memastikan pemerintah menjamin kembalinya orang-orang yang terlantar.

Bulan lalu, Penasihat Keamanan Nasional Amerika John Bolton mengatakan bahwa militer Amerika akan tinggal di negara itu sampai pasukan Iran bergerak di luar perbatasan negara.

Menurut AFP, Amerika Serikat memiliki sekitar 2.000 pasukan di Suriah, terutama untuk memberi pelatihan dan memberi nasihat kepada pasukan oposisi. Mike Pompeo mengatakan bahwa pertempuran dengan ISIS terus menjadi prioritas utama tetapi mencatat Iran sebagai perhatian lain.

Amerika Serikat berulang kali mengecam Iran karena memberikan dukungan keuangan dan militer kepada pemerintah Suriah. Pada bulan Mei, Presiden Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan perjanjian nuklir Iran yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) dan memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Teheran dan negara-negara bagian ketiga yang berbisnis dengan Iran.