Sistem pertahanan udara S-400 Triumph yang dibangun Rusia beberapa waktu terakhir membuat Ameriak gerah. Setelah Turki, sekutunya memutuskan untuk membeli senjata tersebut, India akhirnya juga mengabaikan ancaman sanksi dan tetap mengakuisinya.
Semakin menyebarnya S-400 ke banyak sudut dunia akan menjadi masalah tersendiri bagi Amerika. Payung udara canggih ini diyakini akan mengurangi kebebasan Amerika melakukan operasi udara. Sesuatu yang dalam beberapa dekade terakhir hampir tidak pernah Amerika rasakan.
Bagaimana asal usul S-400 dan kemampuannya hingga Amerika harus memberi perhatian khusus pada senjata yang oleh NATO disebut sebagai SA-21 Growler tersebut?
S-400 adalah sistem rudal pertahanan udara adalah upgrade dari keluarga S-300. Sistem S-400 awalnya disebut sebagai S-300-PMU-3 karena merupakan evolusi dari S-300PMU-2 Favorit. Pengembangan S-400 dimulai pada akhir 1990-an. Sejumlah pihak meyakni pendanaan pengembangan senjata ini sebagian disediakan oleh China.
Tes pertama dilakukan pada tahun 1999 dan dinyatakan siap produksi pada tahun 2004. Penerapan sistem rudal pertahanan udara ini telah dimulai dalam skala kecil pada tahun 2007.
S-400 akan menggantikan sistem S-200 dan S-300 Rusia. Beberapa sumber melaporkan bahwa pada 2015 lebih dari 150 S-400 peluncur diproduksi. Senjata ini sejak awal dirancang untuk diekspor dengan kontrak pertama ditandatangani tahun 2014 untuk mengirim setidaknya enam batalyon sistem pertahanan udara ini ke China. Sebagian senjata sudah dikirimkan.
S-400 juga telah diekspor ke Aljazair. Pada 2017 Arab Saudi menandatangani perjanjian untuk membeli sistem pertahanan udara ini dari Rusia. Pada tahun 2018, Turki memerintahkan sistem pertahanan udara ini untuk pengiriman pada tahun 2020.
S-400 dimaksudkan untuk melibatkan pesawat, rudal balistik dan jelajah dan diklaim mampu mendeteksi dan menghancurkan target ke kisaran 400 km, tergantung pada varian rudal yang digunakan. S-400 juga diklaim mampu mencium dan memburu pesawat siluman.
Sistem rudal pertahanan udara S-400 mampu menembakkan empat jenis rudal baru serta bisa meluncurkan rudal yang digunakan S-300PMU2.
Rudal pertama yang ditambahkan ke sistem adalah 48N6E3 yang merupakan varian peningkatan dari 48N6E2 dengan jangkauan maksimum 230 km. Misil kedua yang ditambahkan adalah 40N6 yang memiliki jangkauan diklaim 400 km. Rudal ini memiliki radar aktif dan digunakan melawan AWACS, J-STARS, EA-6B dan target bernilai tinggi lainnya.
Rudal ketiga dan keempat adalah rudal pencegat 9M96E dan 9M96E2, yang dirancang untuk menabrak langsung mirip dengan desain Patriot PAC-3 dan dimaksudkan untuk menahan serangan rudal presisi.
Versi terakhir dilengkapi dengan booster yang lebih besar. Rentang yang diklaim masing-masing adalah 40 dan 120 km. Rudal 9M96 memiliki panjang 4,75 m dan memiliki berat peluncuran 333 kg. Hulu ledaknya berat 24 kg.
Rudal ini memiliki bimbingan internal dengan pembaruan perintah dan pencari radar aktif. Probabilitas membunuh diklaim adalah 90% terhadap pesawat dan 70% terhadap rudal kelas Harpoon. Satu TEL dapat menyebarkan hingga 16 misil-misil ini. S-400 juga menggunakan radar dan perangkat lunak yang lebih canggih dan baru.
S-400 TEL semi-trailer ditarik oleh truk traktor BAZ-64022 6×6. Radar S-400 Triumph dibawa truk 8×8 MZKT-7930. Radar akuisisi juga dibawa oleh kendaraan yang sama.
Pos komando didasarkan pada truk Ural-532301 8×8. Kendaraan reload didasarkan pada chassis Ural-532301 8×8. Kendaraan yang sama juga dapat memuat kembali sistem rudal pertahanan udara S-300PMU2 yang lebih tua.
Ada juga versi mobile S-400. Perangkat TEL-nya didemonstrasikan pada chassis MZKT-7930 dan BAZ-6909 dengan konfigurasi 8×8. TEL mobile memiliki mobilitas lintas negara yang lebih baik dan waktu pemindahan yang lebih pendek.
Produksi mobile dimulai pada tahun 2014. Awalnya 24 unit dipesan namun karena beberapa alasan peluncur mobile S-400 generasi awal ini didasarkan pada chassis MAZ-543M 8×8 yang lebih tua.
Sumber: Military Today